Cara Mudah Redakan Amukan Si Kecil
- pixabay/Amanda Chaterine
VIVA.co.id – Seringkali anak menunjukkan rasa marahnya dengan berbagai cara yang membuat Anda kewalahan. Sehingga seringkali orangtua bingung bagaimana menghadapi dan meredakan amarah sang buah hati. Tips berikut ini dapat membantu Anda untuk menangani si kecil yang sedang menunjukkan amarahnya.
Temper tantrums atau bisa juga disebut sebagai ledakan amarah si kecil yang ditunjukkan dengan cara menjerit dan menangis. Biasanya, hal tersebut dilakukan di hadapan banyak orang sehingga membuat Anda panik dan kesulitan menanganinya.
Sebelumnya, perlu diketahui beberapa hal yang memicu temper tantrums seperti si kecil yang tidak menyukai penolakan, harus berbagi, atau aktivitas yang berjalan tidak sesuai rencana. Berikut beberapa cara mengontrol ledakan amarah si kecil, seperti dilansir dari laman Parenting.co.uk
1. Bebaskan si kecil
Terkadang, ada waktunya untuk Anda membiarkan si kecil melepas amarahnya. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan ruang dan waktu untuk si kecil memiliki momennya sendiri.
Dengan begitu, si kecil dapat memilih waktu kapan ia akan berhenti menangis dan menjerit, di saat dirinya memang benar-benar sudah merasa tenang. Setelahnya, berikan pengalihan untuknya agar memiliki kesibukan baru.
2. Berikan pemahaman
Jelaskan pada anak pentingnya berbagi dengan sesama. Misal, berikan penjelasan bahwa tidak perlu khawatir mainannya akan rusak saat bermain dengan anak sepermainannya. Selain itu, beritahukan si kecil bahwa jika berbuat baik maka hal tersebut akan berbalik pada dirinya suatu saat nanti.
3. Kompromi
Sulit memang untuk menolak segala keinginan si kecil, namun jika Anda terus mengikuti keinginannya, bisa menyebabkan rasa manja pada si kecil. Nah, sebaiknya Anda juga tidak meggunakan kata "tidak" melainkan "Boleh, tapi mungkin besok atau lain hari". Dengan cara itu, Anda secara tidak langsung mengajak anak untuk berkompromi dan berdiskusi sehingga membuatnya bisa berpikir lebih positif.
4. Turunkan intonasi
Saat meminta anak melakukan sesuatu, sebaiknya tidak berkata dengan nada yang tinggi. Karena, hal tersebut memicu rasa stress di tubuh si kecil.
Oleh sebab itu, turunkan intonasi agar si kecil lebih tenang dalam menyerap perkataan Anda. Jadi, secara tidak langsung sikap yang Anda tunjukkan akan berpengaruh sama pada sikap si kecil.
(ren)