Minuman Soda Tingkatkan Risiko Kanker Saluran Empedu
- doc. Corbis
VIVA.co.id – Bagi Anda penyuka minuman kemasan soda atau jus, sebaiknya kini lebih berhati-hati. Sebuah penelitian menemukan bahwa konsumsi minuman ini dapat melipatgandakan risiko Anda terkena kanker kantung empedu.
Berdasarkan bukti yang ada, diketahui bahwa obesitas dan kadar gula darah yang meningkat menjadi penyebab meningkatnya risiko dari penyakit ganas ini.
Sekarang, hasil dari 13 tahun penelitian telah mengungkapkan bahwa minuman berpemanis memiliki peranan signifikan dalam meningkatkan risiko ini.
Seperti dilansir laman Daily Mail, 14 Juli 2016, para ahli di Karolinska Institute di Swedia mengungkapkan, dibandingkan mereka yang menghindari minuman berpemanis sama sekali, mereka yang meminum setidaknya dua kaleng jus atau soda per hari memiliki lebih dari dua kali risiko mengalami tumor kantung empedu.
Penelitian tersebut juga menemukan, peminum soda memiliki 79 persen risiko lebih tinggi mengalami kanker saluran empedu, dan saluran empedu di hati, dibanding mereka yang lebih sehat.
Dalam penelitian itu, para peneliti menggali hubungan antara soda dan risiko kanker. Para peneliti menganalisis data survei cara makan dan kebiasaan minum dari 70 ribu lebih orang dewasa. Kemudian, mengikuti kehidupan mereka selama lebih dari 13 tahun untuk mengetahui apakah ada kanker yang terdiagnosis.
Di awal penelitian, partisipan harus mengisi kuisioner makanan dan minuman untuk mengetahui seberapa banyak soda atau jus yang mereka konsumsi selama sepekan terakhir, dan seberapa banyak rata-rata mereka meminumnya setahun lalu.
Ketika mereka menjawab pertanyaan tersebut pada 1997, partisipan rata-rata berusia 61 tahun. Sekitar setengahnya memiliki berat badan berlebih dan sekitar 25 persen adalah perokok. Para peneliti tidak melibatkan partisipan yang pernah menderita kanker atau riwayat diabetes.
Hasilnya, mereka yang minum dua botol atau lebih soda atau minuman berpemanis dalam sehari cenderung memiliki berat badan berlebih, dan makan makanan tinggi kalori dengan karbohidrat serta gula lebih banyak, pun protein dan lemak lebih sedikit.
Risiko timbulnya tumor kantung dan saluran empedu pun meningkat, meski para peneliti telah melakukan penyesuaian pada partisipan yang berat badannya berlebih.
Namun, karena penelitian ini bersifat observasional, hasilnya pun tidak membuktikan kalau minuman soda atau berpemanis adalah penyebab kanker.
Penulis penelitian memberikan catatan pada Journal of the National Cancer Institute, ada kemungkinan juga karena peneliti hanya memiliki data pada kebiasaan minum pada awal penelitian. Hasilnya mungkin juga dipengaruhi oleh perubahan seiring waktu pada kebiasaan minum seseorang.
Meski demikian, Dr. Margo Denke, mantan peneliti di University of Texas Southwestern Medical School di Dallas, Amerika Serikat, yang tidak terlibat dalam penelitian mengatakan, penelitian ini tetap membuktikan bahwa ada hubungan yang erat antara terjadinya kanker saluran dan kantung empedu lebih tinggi dialami oleh mereka yang banyak minum soda serta jus.
"Konsumsi soda telah lama dikaitkan dengan risiko kanker saluran empedu (hanya satu penelitian terdahulu) dan kanker lainnya pada penelitian serupa sebelumnya," kata pimpinan penelitian Susanna Larsson dari Karolinska Institute.
Hanya sekitar 150 orang yang mengalami kanker kantung dan saluran empedu selama periode penelitian. Namun, penelitian terbaru ini merupakan penelitian pertama yang menunjukkan hubungan erat antara konsumsi minuman berpemanis seperti soda dan risiko kanker saluran empedu.