Produk Mebel dan Makanan-Minuman Olahan RI Tembus Hawaii
VIVA.co.id – Indonesia memperluas penetrasi pasar produk mebel, home decor, dan makan-minuman olahan di Amerika Serikat. Target kali ini adalah Pulau Hawaii.
Itu sebabnya Indonesia berpartisipasi dalam Pameran Hawaii Lodging, Hospitality and Foodservice Expo yang diselenggarakan pada 13-14 Juli 2016 di Hawaii, AS.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Los Angeles, Jumat 15 Juli 2016, mengungkapkan produk-produk unggulan RI tersebut diusahakan menembus pasar Hawaii, pulau kecil yang populer di sebelah barat AS.
Pada pameran kali ini, KJRI Los Angeles dan Pusat Promosi Perdagangan Indonesia (ITPC) Los Angeles memfasilitasi lima perusahaan Indonesia menampilkan berbagai produk. Antara lain mebel rotan, mebel hotel, home decor, makanan-minuman, batik dan aksesoris lainnya.
Yang menjadi target penetrasi produk adalah sektor perhotelan, rumah makan, dan suvenir. Tingginya tingkat wisatawan ke Hawaii merupakan prospek yang sangat baik seiring dengan tingginya permintaan mebel hotel dan makanan dan minuman untuk restoran.
Potensi pariwisata di Hawaii yang mempunyai lebih dari 50.000 kamar hotel untuk menampung wisatawan yang terus meningkat. Pada tahun 2013 lebih dari 8,5 juta wisatawan datang ke Hawaii membuka peluang bagi produk mebel Indonesia untuk bersaing di pasar setempat.
“Besarnya jumlah wisatawan ke Hawaii harus kita lihat sebagai peluang pasar untuk meningkatkan produk-produk Indonesia ke Amerika Serikat, khususnya Hawaii. Dengan karakteristik yang tidak jauh berbeda dengan beberapa daerah wisata di Indonesia, kita optimis produk-produk Indonesia dapat diterima dengan baik jika promosi dilakukan secara berkesinambungan.” ujar Konjen KJRI Los Angeles, Umar Hadi.
Amerika Serikat merupakan mitra dagang strategis bagi Indonesia. AS merupakan negara terbesar ketiga tujuan ekspor Indonesia selama satu dekade terakhir. Pada tahun 2015, nilai ekspor non-migas Indonesia ke AS tercatat sebesar US$19,6 miliar atau naik 1,09 persen dari tahun sebelumnya.
Dilihat dari sudut pandang AS, Indonesia merupakan negara yang cukup penting karena termasuk 20 besar penyuplai produk/komoditi ke AS. Saat ini, negara bagian tujuan ekspor masih terkonsentrasi di beberapa negara bagian, yaitu California (25,53 persen), New Jersey (7,42 persen), dan New York (5,16 persen).
Selain ketiga negara bagian tersebut, ekspor Indonesia tidak ada yang mencapai US$1 miliar per tahunnya. Hawaii merupakan salah satu negara bagian potensial yang dapat digunakan untuk menggenjot pasar ekspor produk Indonesia khususnya untuk produk mebel, makanan minuman olahan, dan aksesoris.
Tidak kena bea masuk
Menurut salah seorang importir mebel Indonesia, Lyle Thompson, mengatakan furnitur Indonesia sangat diminati karena memiliki kualitas yang jauh lebih baik dibandingkan produk sejenis dari China atau negara lainnya. Selain itu, salah satu faktor penting yang menjadi keunggulan mebel Indonesia adalah tidak terkena bea masuk anti-dumping dibandingkan dengan produk China yang terkena bea masuk sekitar tujuh persen.
Khusus produk mebel, peluang pasar masih terbuka cukup luas. “Secara statistik pada tahun 2015 Indonesia baru menyuplai 1,3 persen dari total US$56,9 miliar mebel yang diimpor Amerika Serikat,” ujar Wakil Kepala ITPC Los Angeles, Danang Prasta Danial.
(ren)