Ini Tiga Fokus Strategi Kebijakan Fiskal 2017
- VIVAnews/R. Jihad Akbar.
VIVA.co.id – Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro pada rapat dengan Komisi Keuangan dan Perbankan DPR RI memaparkan berbagai fokus pemerintah dalam pokok-pokok kebijakan fiskal. Dalam rapat tersebut pemerintah juga menyampaikan berbagai asumsi dasar Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2017.
Dalam paparan tersebut, Bambang menyebutkan tema kebijakan fiskal pada tahun depan adalah pemantapan peluang fiskal untuk peningkatan daya saing dalam akselerasi pertumbuhan ekonomi.
Pada fokus strategis kebijakan fiskal pertama, pemerintah akan menjaga kesinambungan fiskal yaitu salah satunya membuat defisit fiskal pada tahun depan di kisaran 1,9 persen hingga 2,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
"Salah satunya dengan optimalisasi pendapatan dengan tetap menjaga iklim investasi dan kelestarian lingkungan," kata Bambang Brodjonegoro di gedung DPR RI, Jakarta, Kamis, 14 Juli 2016.
Tak hanya itu, cara lainnya menjaga kesinambungan fiskal juga bisa dilakukan dengan meningkatkan kualitas belanja melalui peningkatan belanja produktif untuk pembangunan infrastruktur dan belanja prioritas yang secara simultan seperti efisiensi subsidi serta efisiensi belanja konsumtif.
Kemudian pada fokus kedua, Bambang mengakui akan mengendalikan rasio utang terhadap PDB di kisaran 26-28 persen, dengan cara pengendalian pembiayaan yang bersumber dari utang dalam batas yang manageable. "Kita juga harus mengarahkan agar pemanfaatan pinjaman harus untuk kegiatan produktif," kata Bambang.
Dan untuk fokus ketiga, pengendalian keseimbangan primer untuk efisiensi belanja operasional dan penajaman non prioritas serta mengendalikan belanja mandatory di masa mendatang. Kemudian, peningkatan kinerja penerimaan perpajakan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
(ren)