Jus Delima Mampu Perlambat Penuaan

buah delima
Sumber :
  • inmagine

VIVA.co.id – Rasanya kecut asam, warnanya merah merona. Buah yang sering digunakan sebagai bahan dasar produk makanan dan minuman ini dipercaya memiliki manfaat tidak hanya untuk kecantikan, namun juga baik untuk kesehatan.

Gejala Awal Diabetes dan Pilihan Menu Makan untuk Menurunkan Kadar Gula Darah

Selain untuk kesehatan dan kecantikan, buah delima ternyata juga memiliki kemampuan untuk memperlambat proses penuaan.

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa buah delima dapat meningkatkan kekuatan otot dan membantu untuk mencegah penuaan dini. Selain itu, ketika mengonsumsi jus buah delima, tubuh akan memproduksi molekul bernama Urolithin A.

16 Makanan Mengandung Kolagen untuk Kulit Sehat: Rahasia Kecantikan Alami yang Harus Kamu Ketahui!

Ketika molekul ini bertransformasi dengan bantuan mikroba dalam usus, kemampuan sel-sel otot untuk melindungi diri dari penuaan akan meningkat, begitu pula massa otot.

Ketika usia semakin bertambah, sel dalam tubuh kita akan semakin berusaha untuk bekerja di mitokondria atau rumah sel, sehingga kemampuannya untuk kembali pada fungsi vitalnya semakin menurun.

Resep Asinan Kiamboy yang Viral di TikTok, Lezat dan Segar Banget!

Penurunan ini berpengaruh ke banyak jaringan tubuh termasuk otot. Kinerja otot secara perlahan akan menurun dan bisa memicu beberapa penyakit.

Urolithin A diketahui dapat mengembalikan kemampuan kinerja sel. "Urorilithin A adalah satu-satunya molekul yang bisa membantu proses kinerja mitokondria. Molekul tersebut adalah senyawa alami yang sangat ampuh untuk hal itu," ujar Patrick Aebischer dari Ecole Polytechnique Federale de Lausanne, sebuah pusat penelitian di Swiss.

Dalam penelitiannya, Aebischer dan timnya melakukan uji coba terhadap cacing gelang berusia 8 hingga 10 hari. Dari uji coba tersebut didapati bahwa cacing yang diberikan Urolithin A, berumur lebih panjang 45 persen.

Pada uji coba terhadap anak tikus berusia 2 tahun, aktivitas mereka meningkat hingga 42 persen dibanding tikus yang tidak diberikan Urolithin A.

Jumlah Urolithin A yang diproduksi dalam tubuh sangat bervariasi, tergantung dari mikroba yang ada dalam usus. "Untuk memproduksi Urolithin A, bakteri dalam usus harus mampu mengurai makanan yang masuk," ujar Chris Rinsch, CEO dari Amazentis, sebuah perusahaan ilmu alam di Swiss.

Ia juga menambahkan bahwa Urolithin A tidak hanya ditemukan pada buah delima, tetapi juga di berbagai jenis kacang-kacangan dan buah berry meskipun dalam jumlah yang kecil.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya