Waspadai Harga Minyak, Rupiah Berpotensi Melemah

Proses penghitungan uang rupiah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mampu menguat terbatas Rabu kemarin. Namun, mengingat adanya tekanan pada pergerakan harga minyak dunia, situasi itu berpotensi membuat rupiah kembali cenderung melemah.

Awal Pekan, Rupiah Dibuka Melemah Rp14.309 per Dolar AS

Analis dari NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, mengatakan pergerakan rupiah cenderung bergerak sideways atau stagnan, menguji ke level batas atas selanjutnya di posisi Rp13.080, sementara target batas bawah di posisi Rp13.111.

"Sebelumnya kami sampaikan Rupiah terlihat mulai bergerak melemah setelah dalam satu pekan terakhir bergerak menguat signifikan. Keadaan ini dimanfaatkan para investor untuk melakukan aksi ambil untungnya setelah rupiah gagal untuk menembus resistennya di area Rp13.100," kata dia dalam risetnya di Jakarta, Kamis 14 Juli 2016.

Rusia-Ukraina Tak Temui Kesepakatan, Rupiah Melemah Lagi Hari Ini

Menurut Reza, laju Index dolar melemah setelah pemerintah Jepang membantah adanya “helicopter money” yang dapat membeli obligasi pemerintah atau pemotongan pajak secara langsung dan keputusan Bank of Canada untuk mempertahankan tingkat suku bunganya.

Di samping itu, meski adanya dugaan persediaan minyak AS yang meningkat membuat harga minyak mentah berbalik turun namun, tidak banyak berimbas pada nilai tukar rupiah yang mampu berbalik positif seiring masih adanya sentimen positif di dalam negeri.

Ukraina Tak Lagi Ngotot Masuk NATO, Rupiah Hari Ini Menguat

"Harap mewaspadai adanya pelemahan lanjutan terhadap Rupiah dalam jangka pendek," lanjut Reza.

(ren)

Ladang minyak/Ilustrasi.

Harga Minyak Jatuh Dipicu Harapan Kemajuan Negosiasi Rusia-Ukraina

Harga minyak jatuh lebih dari lima persen ke level terendah dalam hampir dua minggu pada akhir perdagangan Senin.

img_title
VIVA.co.id
15 Maret 2022