Pintu Keluar Jalan Tol Brebes Timur Belum Siap Dibuka

Senin, 11 Juli 2016 - 14:53 WIB

Oleh :

Raden Jihad Akbar,

Ilustrasi macet libur panjang.

Sumber :

ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

VIVA.co.id – Kepadatan kendaraan roda empat di ruas tol trans Jawa pada saat arus mudik Lebaran tahun 2016, tak bisa terelakkan. Bagaimana tidak, di sejumlah ruas tol seperti di tol Brebes Timur di kabupaten Brebes, Jawa Tengah, bahkan kemacetan yang terjadi disebut bisa menelan waktu lebih dari 24 jam.

Baca Juga :

Di sisi lain, jalan nasional, seperti Jalur Pantai Utara (Pantura), justru tak terlalu padat dibanding mudik Lebaran sebelumnya. Apakah, jalur Pantura tak lagi diminati pengendara mobil?

Menjawab hal itu, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hediyanto W. Husaeni mengungkapkan, jalur Pantura saat ini justru lebih banyak dilalui oleh pengendara sepeda motor ketimbang mobil.

Baca Juga :

Daftar 12 Ruas Jalan Tol Baru yang Diresmikan 2021

"Jadi, tol kan juga untuk menurunkan tingkat kecelakaan. Kalau motor ini, memang dikhususkan di Pantura, mobil tak terlalu banyak," kata Hediyanto di Kompleks Kementerian PUPR, Senin 11 Juli 2016.

Ia menilai, kemacetan yang terjadi di pintu keluar Brebes Timur hingga akses keluar menuju jalan nasional tersebut, akibat membludaknya volume kendaraan yang melebihi kapasitas jalan. Terjadi penyempitan jalan di akses keluar pintu tol, sehingga kemacetan tak terelakkan.

"Jadi, ini kan pembangunan tol baru sampai Brexit (Brebes Timur Exit). Jadi, kecepatan kendaraan dikebut menuju ke Brexitnya, sehingga numpuk di titik keluar. Kalau kita selesaikan ke Semarang, saya rasa bisa terurai," katanya.

Ia optimistis, pihaknya bersama dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dapat menyelesaikan pembangunan jalan tol hingga ke Semarang sebelum masa mudik Lebaran 2017.

"Macetnya, sebenarnya bukan di pintu tol, tetapi di depannya setelah keluar tol. Cuma, akhirnya sampai ke pintu tol, karena jalan keluar tersebut terjadi penyempitan jalan di akses menuju jalan nasional itu," tuturnya. (asp)