2018, Tak Akan Ada Lagi Transaksi Tunai di Jalan Tol
- ANTARA/Rosa Panggabean
VIVA.co.id – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya terus melakukan upaya dalam mengantisipasi kemacetan di jalan tol, khususnya saat arus mudik Lebaran. Hal ini, karena jalan yang sejatinya bebas hambatan, justru mengalami kemacetan saat arus mudik Lebaran.
Basuki menolak anggapan bahwa faktor utama kemacetan di pintu exit tol Brebes (Brexit), karena loket pembayaran tol yang menggunakan uang tunai. Meski demikian, dia menargetkan pada 2018, tak ada lagi transaksi menggunakan uang tunai, yang kerap menimbulkan antrean di pintu tol tersebut.
"Kalau kemacetan yang kemarin itu, tidak ada hubungannya dengan (tunai dan non tunai)Â sebetulnya. Tetapi, kami kan sudah lakukan. Jadi, nanti maksimum dua tahun ke depan sudah tidak ada tunai," kata Basuki di kompleks Kementerian PUPR, Senin 11 Juli 2016.
Menurut Basuki, program pembayaran non tunai di jalan tol, khususnya di jalur trans Jawa menjadi penting. Sebab, di setiap ruas jalan tol, ada beberapa pengelola, atau Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang mengurus di setiap bagian.
"Ini akan diprogramkan, karena banyak. BUJT-nya saja ada 31, misalnya ada Jasa Marga, Waskita, LMS (Lintas Marga Sedaya), MNC, dan lain-lain, jadi kita juga harus mengintegrasikan," tutur Basuki.
Basuki mengakui, langkah pengintegrasian pembayaran jalan tol yang telah diberlakukan saat arus mudik kemarin, yang dimulai dari Cikampek-Palimanan dan Palimanan-Brebes Timur, belum terlalu maksimal.
"Kemarin, intergrasi kan yang pertama itu pun belum (maksimal), baru menghilangkan dobel gardu saja. Tetapi, kita sudah punya roadmap-nya, itu pun masih dianggap terlalu lama, kita akan percepat," kata Basuki. (asp)