BI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Stagnan

Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA.co.id – Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi domestik sepanjang kuartal II 2016, mengalami stagnasi. Perkiraan tersebut disebabkan oleh masih cukup rendahnya sektor-sektor penopang pertumbuhan, seperti pada kinerja ekspor komoditas yang masih alam perlambatan. 

BI Ungkap Sederet Tantangan Perubahan Arah Kebijakan Negara Maju ke Ekonomi RI

Gubernur BI Agus Martowardojo, saat ditemui beberapa waktu lalu mengatakan, sepanjang kuartal II, pihaknya memperkirakan pertumbuhan ekonomi hanya akan mencapai 4,94 persen, atau sedikit lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya yang hanya mencapai 4,92 persen.

Menurut dia, sepanjang kuartal II, pertumbuhan ekonomi hanya ditopang oleh konsumsi masyarakat, meningkatnya belanja pemerintah, dan investasi swasta. Sementara itu, untuk ekspor tercatat masih belum memberikan kinerja terbaiknya pada periode tersebut.

Gubernur BI Prediksi Ekonomi Dunia Bakal Melambat dan Inflasi Tinggi Dipicu Kebijakan Tarif AS

"Kami perkirakan, sepanjang kuartal II 2016 hanya 4,94 persen, dan memang kondisi ekonomi belum memberikan kondisi yang menggembirakan. Namun, dari capaian itu sudah terlihat belanja pemerintah mulai digenjot lebih awal, sehingga diharapkan bisa memberikan multiplier effect pada ekonomi," jelas Agus.

Ia menambahkan, meski sepanjang kuartal II pertumbuhan ekonomi masih stagnan, namun sepanjang 2016, pertumbuhan masih dapat mencapai target yang sudah disepakati. Untuk itu, BI memperkirakan hingga akhir tahun pertumbuhan ekonomi masih dapat dikejar di kisaran lima persen hingga 5,4 persen.

Demi Capai SDG's, Luhut dan PM Kenya Teken Perjanjian Soal Aliansi Keuangan Campuran Global

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung mengatakan, sepanjang kuartal II, konsumsi rumah tangga diperkirakan masih alami peningkatan, hal itu sesuai dengan naiknya penjualan eceran menjelang Lebaran.

Kemudian, dari sisi eksternal, Juda memperkirakan, ekspor masih tumbuh terbatas, meskipun ekspor beberapa komoditas mulai mengalami peningkatan. BI memandang, berbagai langkah masih diperlukan untuk meningkatkan permintaan domestik, guna terus memperkuat momentum pertumbuhan ekonomi. (asp)

Gedung BNI.

BNI Ungkap 5 Langkah Hadapi Gejolak Ekonomi Global di 2025

Ketidakpastian ekonomi global masih menjadi tantangan di 2025, terutama untuk sektor perbankan.

img_title
VIVA.co.id
3 Januari 2025