Macet Brebes Jadi Ladang Bisnis Dadakan

Kondisi macet di tol Pejagan - Brebes, Senin, 4 Juli 2016.
Sumber :
  • Yasin Fadilah - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Kemacetan parah di musim mudik Lebaran 2016 sangat merugikan para pemudik, karena menghabiskan waktu dan bahan bakar kendaraan. Namun, kondisi itu justru berbanding terbalik bagi warga di lokasi sekitar kemacetan.

Satgas COVID-19: Efek Mudik Lebaran Baru Terlihat 2-3 Minggu Lagi

Bagaimana tidak, ribuan kendaraan yang berhenti di jalanan justru dijadikan ladang uang menggiurkan bagi warga, khususnya di sepanjang jalur Pantura Brebes, Jawa Tengah. Ya, mereka menjadi penjual dadakan.

Bahkan, menurut seorang pemudik asal Jakarta dengan tujuan Magelang, sejumlah pedagang menawarkan makanan maupun minuman dengan harga yang tak wajar.

Lonjakan Kasus COVID-19 Usai Lebaran, Menkes Siapkan Kondisi Terburuk

“Air mineral yang biasanya Rp3.000-5.000 untuk ukuran 300 ml (mililiter), kini menjadi Rp7.000-10.000. Mi cup yang biasanya hanya Rp5.000-7.000, dijual bisa mencapai Rp15 ribu,” ujar Nasikin kepada VIVA.co.id.

Tak hanya menjual berbagai makanan dan minuman, sejumlah rumah warga rupanya menyediakan jasa toilet umum dadakan. Karena tak mungkin menahan buang air, toilet umum sangat dibutuhkan. Termasuk untuk membersihkan badan.

Jelang Lebaran, Ini Pesan Gubernur Jabar untuk Pemudik

Namun, toilet umum yang dibuka warga ini tarifnya cukup mahal. Untuk buang air besar dan kecil pemudik harus merogoh kocek Rp5.000. Sementara itu, untuk mandi bertarif Rp8.000.

“Ini mudik paling menguras kantong,” ucapnya.

Arya Setra, Pelukis Kopi asal Bandung.

Kembangkan Bisnis Petani, Pria Ini Ubah Kopi Jadi Karya Seni

Karya Seni lukis menggunakan media Kopi dilakukan Arya Setra karena ketidaksengajaan saat kopi jatuh ke kanvas lukisannya.

img_title
VIVA.co.id
21 Juni 2021