H-2 Lebaran, Harga Daging Ayam Broiler Meroket
- Viva.co.id/Shintalocca Pradita Sicca
VIVA.co.id – Lebaran kurang dua hari (H-2), dan harga daging ayam langsung meroket. Pembeli mengaku hanya bisa pasrah dan tetap membeli karena butuh.
Menurut pantauan VIVA.co.id di pasar Palmerah, Jakarta Selatan, harga ayam sudah mengalami perubahan harga yang signifikan dari awal puasa lalu. Salah satu pedagang daging ayam yang sudah 30 tahun berjualan di sini, Juminten, mengungkapkan harga ayam saat ini sudah naik.
"Harga ayam sekarang sudah nggak naik lagi, tapi sudah ganti harga namanya. Sekarang harga ayam sekilonya Rp30 ribu, tadinya Rp25 ribu per kilogram. Ini jenis ayam broiler semua," ungkapnya.
Senada dengan Juminten, Warsini yang sudah berjualan daging ayam 25 tahun, mengaku daging ayam saat ini sudah naik tinggi. Daging ayam bersih mencapai Rp38 ribu per ekor, sedangkan harga ayam hidup Rp28 ribu per ekor.
"Naik tinggi ini daging ayam. Awal Rp25-26 ribu per kilogram. Sekali naik Rp2 ribu. Besok pasti naik juga," ucapnya.
Menurut dia, harga yang naik ini dikarenakan permintaan yang terus meningkat di H-2 Lebaran. Selain itu, pedagang dihadapkan dengan sudah sedikitnya distributor yang menyediakan daging ayam ke pedagang-pedagang.
Warsini mengatakan, stok terbatas di distributor berakibat kualitas daging yang diterima ke pedagang menjadi seadanya.
"Besok lagi saya nggak bisa milih karena sistem borongan. Nggak bisa milih yang jelek atau bagus dari distributor. Pusat di Kayu Manis sudah tutup, sudah nggak nurunin ayamnya. Jadi, tinggal nerima aja yang sudah dijatah dari penyetok," tuturnya.
Juminten sebagai pedagang mengeluhkan kenaikan harga yang drastis pada daging ayam, karena dapat memengaruhi minat pembeli. Tapi, dia mengungkapkan, tidak dapat berbuat apa-apa karena harga sudah dinaikkan dari penyuplai.
"Naik harga sudah dari seminggu lalu. Dari sana pasti naik menuju Lebaran. Yang naikin bosnya. Kami ngikut aja," ucapnya.
Menurut Juminten, harga ayam broiler ini sudah lebih murah dibanding ayam lainnya. Dia dan mayoritas penjual ayam lain hanya sanggup menjual daging ayam jenis broiler. Misalnya jenis daging ayam pejantan, harganya sudah mencapai kisaran Rp42-45 ribu per kg.
"Nggak berani saya jual ayam pejantan. Takut nggak laku. Bisa jualnya, ya ayam broiler ini sama seperti pedagang lainnya," ungkapnya.
Pembeli Pasrah
Mahalnya harga daging ayam ini dirasakan oleh pembeli. Salah satu pembeli daging ayam, Kasri (59) yang ditemui VIVA.co.id ingin membeli daging ayam tiga ekor untuk mempersiapkan masakan opor di Lebaran nanti. "Beli banyak khusus Lebaran buat bikin opor, karena keluarga banyak. Keluarga ngumpul semua di Jakarta, nggak mudik. Makanya beli banyak," ujarnya.
Dia menyebutkan bahwa salah satu penjual menawarkan harga daging ayam Rp50 per ekor. Menurutnya, harga itu sangat mahal.
"Satu ekor Rp50 ribu. Mau saya tawar Rp40 ribu, tapi yang jual maunya Rp47 ribu," ucapnya.
Sayangnya, harga yang diinginkan tidak didapatkan. Alhasil, satu ekor daging ayam dia beli dengan harga Rp47 ribu.
Seperti yang diungkapkan Juminten, sesuai tradisi, semakin mendekati Lebaran, permintaan daging ayam juga semakin meningkat. Berkat itu, pendapatannya mendekati Lebaran dapat meningkat 80 hingga 100 persen.
"Permintaan ayam standar seperti yang sudah-sudah, semakin deket Lebaran semakin rame. Banyak yang beli satu ekor untuk makan-makan Lebaran," tuturnya.