Mudik ke Cilacap, Intip Sembilan Wisata Alam Ini

Benteng Karang Bolong
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Dwi Royanto /Semarang

VIVA.co.id – Apa yang paling Anda kenal dengan Cilacap? Pintu menuju Nusakambangan, berbatasan dengan Pangandaran, Pantai Hitam, atau bahasanya yang ‘ngapak-ngapak kagok’ seperti orang Purwokerto, Tegal, dan sekitarnya?

Sandiaga Uno Tegaskan Indonesia Aman Dikunjungi Wisatawan

Nah, tahukah Anda bahwa kawasan yang menjadi beranda Samudera Atlantik itu menyimpan sejuta keindahan? Jika Anda mudik ke Cilacap atau melewati daerah ini, ada sembilan destinasi wisata alam dan sejarah yang patut dieksplore keindahannya.

Aksesnya pun sudah layak dilalui mobil. Berikut ini di antaranya, menurut rilis yang diterima VIVA.co.id dari Kementerian Pariwisata RI, Minggu, 3 Juli 2016.

Hore! Di Gunung Prau Sudah Ada Posko Kesehatan dan Musala

Pantai Teluk Penyu

Pantai ini bisa dikatakan merupakan pantai yang menjadi andalan Cilacap. Jaraknya sekitar dua kilometer dari pusat kota. Pantai Teluk Penyu membujur dari pelabuhan perikanan dengan Pulau Nusakambangan yang terkenal itu.

Mengintip Wisata Batam, Hotel Mewah Hingga Banyak Pantai Indah

Ombak di pantai ini terbilang ganas, karena memang letaknya di Samudra Hindia. Tetapi jangan kecewa, di sini Anda bisa berenang, menyelam, berjemur, bermain banana boat dan melihat ombak yang bergulung-gulung dengan indahnya.

Ketika puas bermain dengan laut, perut pastinya lapar bukan? Nah, di pantai ini juga terdapat restoran-restoran seafood yang menjual aneka makanan yang menyajikan masakan lezat, seperti cumi-cumi dan ikan bakar.

Untuk oleh-oleh, di pantai ini juga terdapat warung-warung yang menjual aneka ikan asin kering dan basah yang siap diolah menjadi makanan enak. Terdapat pula aneka kerajinan kerang sebagai suvenir dan cendera mata khas Cilacap.

Pulau Nusakambangan

Pulau ini memang menjadi lokasi penjara para narapidana kelas berat itu. Terletak di sebelah selatan Cilacap, Anda bisa menjangkaunya dengan menggunakan kapal nelayan dari Teluk Penyu dengan jarak tempuh kira-kira selama 10 menit. Tetapi jangan salah, walaupun Nusakambangan merupakan tempat para narapidana kelas kakap, namun sebenarnya pulau ini menyajikan panorama alam yang mengagumkan.

Walaupun imej pulau ini terdengar sangat menakutkan, tetapi sebenarnya pulau ini memiliki daya tarik wisata tersendiri. Ada banyak sekali tempat wisata di sini, antara lain hutan cagar alam, keindahan batu karang, hutan belantara, gua, benteng, serta pantai.

Di sini juga terdapat Benteng Karang Bolong dan Benteng Pendem. Sementara itu, untuk pantai, ada Pantai Karang Pandan yang eksotis dan masih terlihat asri serta alami.

Benteng Pendem

Benteng Pendem merupakan wisata sejarah yang sayang untuk dilewatkan jika berada di Cilacap. Benteng yang berada di atas tanah 6,5 hektare ini masih berdiri kokoh sebagai saksi sejarah, kekuasaan Belanda di Indonesia dulu. Benteng Pendem dalam Bahasa Belanda disebut ‘Kusbatterij Op De Lantong Te Tjilatjap’ ini terletak sekitar 0,5 kilometer dari Pantai Teluk Penyu.

Benteng ini dibangun pemerintah Belanda pada kisaran tahun 1861-1879. Setelah zaman penjajahan Belanda berakhir, benteng pun dimanfaatkan tentara Jepang sebagai markas. Kemudian, setelah Jepang pergi, benteng ini juga sempat dijadikan markas TNI dan sempat dimanfaatkan sebagai markas untuk latihan pasukan Kopassus yang terkenal itu.

Sekarang, bangunan Benteng Pendem ini masih kokoh berdiri dikelilingi parit. Di dalam Benteng Pendem terdapat 60 kamar atau barak, benteng pengintai, gudang senjata, terowongan, ruang penjara, ruang rapat, ruang amunisi, ruang tembak, dan 13 tempat-tempat penting untuk pertahanan yang dikelilingi oleh pagar dan parit. Seluruhnya tertimbun tanah sedalam 1-3 meter.

Konon, di Benteng Pendem ini terdapat terowongan yang menembus sampai Samudera Hindia. Terowongan ini dapat digunakan prajurit untuk meloloskan diri jika situasi terdesak.

Benteng Karang Bolong

Benteng Karang Bolong ini memiliki luas sekitar 6.000 meter persegi dan memiliki empat lantai. Dua lantai berada di atas permukaan tanah, sedangkan dua lantai di bawahnya berada di bawah tanah. Penampakan Benteng Karang Bolong ini terkesan sangat angker, tetapi kemegahannya juga masih jelas terlihat, dengan tiga benteng utama, di mana salah satunya adalah benteng bertingkat tiga yang memiliki ruang rapat besar.

Ketika memasuki benteng, Anda akan mendapati meriam Belanda yang masih utuh, karena dulu benteng ini difungsikan sebagai benteng pertahanan untuk menyerang kapal-kapal musuh yang berada di laut. Selain meriam, di dalam benteng juga terdapat ruang penyiksaan, ruang penjara, ruang senjata, ruang prajurit , dan ruang logistik. Benteng satu ini juga memiliki lubang-lubang yang berfungsi untuk mengintai musuh.

Benteng Karang Bolong sekarang menjadi salah satu situs peninggalan yang paling bersejarah, menjadi saksi bisu detik-detik kemerdekaan Indonesia. Banyak sekali pengetahuan dan wawasan sejarah yang akan Anda dapatkan jika berkunjung ke sini.

Pantai Widarapayung

Pantai Ini berada di Desa Widarapayung yang berjarak sekitar 35 kilometer ke arah timur Cilacap di Kecamatan Binangun, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Walaupun kecil, Pantai Widarapayung ini begitu menawan. Apalagi dengan akses yang sudah dibangun sehingga kendaraan Anda bisa dengan mulus menyusuri jalanan menuju pantai ini.

Pantai yang pernah porak poranda dihantam gelombang tsunami pada 17 Juli 2006 silam itu memiliki kondisi pantai yang landai, membuatnya sangat menawan dengan pohon kelapa yang berdiri kokoh dan melambai-lambai. Selain cocok untuk dijadikan tempat bersantai, pantai ini juga sangat pas bagi Anda yang hobi berselancar, karena ombaknya terbilang cukup tinggi.

Pantai Karang Pandan

Untuk mengunjungi Pantai Karang Pandan, Anda cukup berjalan kaki kira-kira setengah jam dari Benteng Karang Bolong, karena lokasinya memang berdekatan. Di pantai ini ombaknya besar, jadi Anda harus berhati-hati, tetapi jangan kecewa dulu karena pemandangan pantainya sangat cantik, pasirnya putih dengan pemandangan laut lepas yang menawan.

Ketika berada di pantai Karang Pandang, sebaiknya Anda menjaga kesopanan dan etika karena tempat ini dijadikan tempat ziarah dan ada beberapa tempat yang dianggap keramat. Terutama pada hari Kamis wage atau sehari menjelang sedekah laut (arung sesaji), Pantai Karang Pandan sangat ramai dikunjungi orang yang ingin berziarah.

Pantai Permisan

Pantai Permisan berada di Pulau Nusakambangan dan masih tetap terjaga keasrian dan kealamiannya. Dengan pasirnya yang putih, embusan angin pantai yang semilir dan deburan ombak yang besar, Anda dijamin akan sangat nyaman bersantai di sini.

Untuk menuju ke sana, Anda harus menyeberang ke Pulau Nusakambangan, dari Pelabuhan Lo Manis ke Pelabuhan Sodong dengan menggunakan kapal feri. Dari Pelabuhan Sodong, barulah para pengunjung dapat menuju ke Pantai Permisan dengan menggunakan transportasi darat yakni angkutan umum seperti bus atau lainnya. Di Pantai Permisan, Anda juga bisa melihat jajaran pulau-pulau kecil yang indah.
 

Pantai Jetis

Pantai Jetis berada di Desa Jetis, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap. Tempat ini berada di ujung timur wilayah Cilacap yang merupakan perbatasan antara Kabupaten Cilacap dan Kebumen.

Maka tak heran jika pantai ini membentang sepanjang hampir tiga kilometer dengan pintu timur yang juga sebagai pintu masuk Tempat Pelelangan Ikan Jetis dengan pemandangan pegunungan kapur di daerah Kebumen.

Dari Pantai ini Anda juga bisa melihat dan menikmati panorama muara Kali Bodo, yang merupakan perbatasan Kabupaten Cilacap dan Kebumen. Panorama alam yang indah dan debur ombak pantai selatan membuat Pantai Jetis masuk destinasi wisata yang sayang untuk Anda lewatkan jika menjelajahi Kota Cilacap

Gunung Srandil

Selain panorama alam dan pantainya yang memukau, serta beberapa destinasi wisata sejarah yang kaya akan pengetahuan, ternyata Cilacap juga kaya akan wisata spiritual, salah satunya Gunung Srandil ini. Berlokasi di Glempangpasir, Kecamatan Adipata, Gunung Srandil berjarak 30 kilometer dari Kota Cilacap. Anda bisa menggunakan transportasi umum yakni bus dengan jurusan Cilacap-Jatijajar-Kebumen.

Menurut cerita yang beredar dan diyakini oleh masyarakat, orang pertama yang menetap di Gunung Srandil ini adalah Sultan Mukhriti, putra kedua dari Dwi Sari Banon, Ratu Sumenep, Jawa Timur.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya