Alasan Mustafa Debu Pindah dari Amerika ke Indonesia

Lea Elfara dan Mustafa Debu
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nuvola Gloria

VIVA.co.id – Selama 17 tahun, Mustafa 'Debu' berkarier dan berdomisili di Indonesia. Ya, waktu ini cukup lama dan tak terasa begitu cepat berjalan bagi pria berambut panjang tersebut.

Sopir Mengantuk Diduga Jadi Pemicu Kecelakaan Maut Grup Musik Debu

Kepada VIVA.co.id, Mustafa menceritakan awal mula pindah dari Amerika ke Indonesia. Pekerjaan orangtua yang membawanya ke wilayah Nusantara.

"Tahun 1998 orangtua mau pindah ke beberapa negara. Jadi satu malam bangun dan ucapin Indonesia. Ya sudah, berangkat dengan 70 orang murid beliau tahun 1999. Memang tidak semua bertahan, karena untuk pindah negara cukup panjang dan luar biasa prosesnya. Butuh proses pemikiran juga," ujar Mustafa, di kawasan Jakarta Timur baru-baru ini.

Detik-Detik Vellfire Maut Band Debu Kecelakaan di Tol Probolinggo

Bahkan, mantan suami Cinta Penelope itu juga mengajar di Makassar hingga saat ini. Pesantren Darul Mukhlisin, tempat dia mengajar, sudah memiliki siswa lebih dari 100 ribu.

"Kami bangun Pesantren Darul Mukhlisin, pesantrennya Universitas Muslim Indonesia. Pesantren kilat untuk mereka yang ingin tahu dasar Islam, masuk selama sebulan, baru menjadi mahasiswa. Itu programnya luar biasa," ujar pria bernama lengkap Mustafa Daood ini.

Meninggal, Pendiri Grup Musik Debu Disemayamkan di Bogor

Pria berhidung mancung itu menegaskan, banyak perbedaan selama tinggal di kedua negara yang telah di tempatinya.

"Bukan hanya sekadar azan lima kali di sini, tapi datang dan tinggal di Indonesia merasa berpunya. Suatu kebanggaan," ucapnya tersenyum. (ase)

Ilustrasi Jenazah

Jenazah Pasutri yang Kecelakaan Bersama Band Debu Dibawa ke Singapura

Penjemput jenazah keduanya, Mariudi Wahyono, kepada wartawan menjelaskan bahwa dokumen untuk membawa jenazah Firdaus dan Aidaros kini masih diurus.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2022