Apa yang Terjadi di Internet dalam Satu Detik?
- Pixabay
VIVA.co.id – Internet menjadi salah satu tempat yang paling sibuk, ketika orang-orang mulai melakukan pencarian informasi di dunia maya, berkicau, hingga mengirim surat elektronik (email). Lalu, apa yang terjadi dengandalam satu detik?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Internet Live Stats, sebuah tim analitik statistik telah memetakan secara langsung bagaimana manusia mulai banyak berkecimpung di dunia maya, baik sekadar berbagi momen maupun melakukan aktivitas komunikasi.
Seperti dilansir dari Daily Mail, Rabu 29 Juni 2016, Internet Live Stats mencatat dalam satu detiknya lebih dari 54 ribu yang melakukan pencarian di Google, tujuh ribu berkicau bersamaan, dan sekitar dua juta email terkirim, yang mana 67 persennya masuk ke spam.
Selain itu, setiap detiknya ada 729 foto yang terunggah di aplikasi berbagai foto, Instagram. Lalu, ada 125.406 video di YouTube ditonton pengguna dan ada 2.177 panggilan dilakukan via Skype dalam satu detiknya.
Meski data itu tak terlalu banyak dengan jumlah populasi manusia di Bumi. Namun, ternyata 'kecanduan' orang-orang dalam beraktivitas di tiap tahun mengalami kenaikan.
Saat ini ada 46,1 persen dari populasi manusia yang telah beranjak ke dunia online, itu artinya sekitar 3,4 miliar orang sudah saling berinteraksi di i Sedangkan, ada empat miliar orang yang masih kesulitan untuk menggunakan internet.
Bila dibandingkan dengan lima tahun lalu, data penggunaan internet terus naik. Kala itu baru 31,8 persen yang berselancar di dunia maya. Dengan demikian ada pertumbuhan penggunaan internet mencapai 15 persen selama lima tahun.
Smartphone dan zombie
Statistik tersebut menjadi data menarik dengan mulai banyaknya penggunaan smartphone untuk mengakses internet. Para ahli berkeyakinan smartphone membawa manusia layaknya seperti 'zombie' yang dalam arti mengurangi konsentrasi dan melupakan informasi penting.
Orang-orang menggunakan ponselnya untuk berinternet, cenderung membuat kesalahan, menjadi pelupa, dan memiliki kesadaran spasial yang lebih buruk. Itu berdasarkan studi yang dilakukan Lee Hadlington dari De Montford Univesity Leicester, Inggris.
Studi yang menggunakan 210 responden dengan kisaran usia 18-65 ini mulai tergganggu perilaku mereka yang terkait dengan persepsi, memori, dan fungsi motorik. Hadlington menemukan, orang-orang yang menggunakan ponsel untuk berselancar di internet kemungkinan akan mengalami kegagalan kognitif.
"Ini merupakan sangat tiak pasti dan dampaknya yang cukup penting. Kita menggunakan teknologi setiap hari, tapi kita tidak mengerti efeknya yang terjadi pada diri kita," ucapnya.
Namun Hadlington belum bisa memastikan pengaruh rasa candu yang dialami manusia atas teknologi mempengaruhi cara berpikir otak. "Kita perlu memahami lebih lanjut tentang apakah itu (teknologi) mempengaruhi cara kita berpikir," kata Hadlington.