Perang Diskon Lebaran Sudah Disiapkan Sejak 6 Bulan
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengungkapkan, perang diskon yang terjadi saat memasuki bulan Ramadan hingga menjelang Lebaran telah disiapkan oleh pengusaha sejak enam bulan lalu.Â
Ketua Umum Aprindo, Roy Nicholas Mandey mengatakan, diskon yang terjadi saat Lebaran memang telah disiapkan oleh pengusaha sejak enam hingga tujuh bulan sebelumnya melalui pembicaraan dengan supplier.
"Jadi memang, diskon ini adalah strategi yang dilakukan antara produsen atau supplier dengan pengusaha ritel untuk bisa memberikan harga yang sangat terbaik untuk masyarakat," kata Roy kepada viva.co.id, Rabu, 29 Juni 2016.Â
Ia mengatakan, diskon ini merupakan suatu dinamika antara peritel satu dengan lainnya untuk menjaring konsumen. Berbeda-bedanya diskon yang diberlakukan oleh pengusaha ritel adalah bentuk kreativitas dan negosiasi dengan pemasok itu sendiri.
"Tidak ada aturan yang mengatur (diskon) itu, karena ini kan bagaimana kreativitas dan usaha usaha peritel untuk dapat mendongkrak penjualan terutama di musim-musim tertentu, seperti Ramadan dan menjelang Lebaran," katamya menambahkan.Â
Menurutnya, dari tahun ke tahun, penjualan di bulan Ramadan hingga menjelang Lebaran ini menjadi penyumbang terbesar bagi omzet pengusaha. Bahkan, berkontribusi mencapai 45 persen dari omzet pengusaha ritel setahun.
"Karena memang masyarakat berbelanja itu adalah to consume apalagi ketika ada THR. Makanya dari tahun ke tahun kita jadikan Festive bulan Ramadan ini yang utama, karena bisa mengkontribusi 40 persen-45 persen omzet setahun," tuturnya.Â
Tren diskon seperti ini, tambahnya lagi, juga terjadi di negara-negara lain saat memasuki musim tertentu dan hari raya besar.
"Sama dengan luar negeri juga, Kalau di luar negeri mungkin lebih dikenal dengan great sale new year, di sana itu terjadi yang namanya cuci gudang, dan itu adalah suatu program yang sudah dirancang enam bulan sebelumnya."
(mus)
  Â