Rahasia Sukses Bisnis Kosmetik Keluarga Martha Tilaar
- Viva.co.id/Linda Hasibuan
VIVA.co.id – Tidak dipungkiri lebih dari 95 persen bisnis di Indonesia didominasi oleh bisnis keluarga dengan total kekayaan mencapai US$134 miliar atau 25 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Perusahaan-perusahaan keluarga tersebut menaungi lebih dari 40 ribu orang terkaya di Indonesia dan merupakan sebuah kontribusi yang luar biasa bagi perekonomian Indonesia.
Namun di tengah potensi yang luar biasa ini, perusahaan keluarga dikelola oleh masing-masing pemiliknya. Tidak hanya generasi pertama, sekitar 30 persen bisnis keluarga pun bisa sukses diturunkan pada generasi kedua.
Sebab, di tangan pemimpin generasi kedua, pola pengelolaan dan gaya kepemimpinan biasanya mulai berubah dan berbeda dari perusahaan di tangan generasi pertama yang bersifat entrepreneurial. Salah satu contohnya, seperti bisnis keluarga yang dijalankan Martha Tilaar Group (MTG).
Bisnis berbasis kosmetika ini telah melanjutkan keberhasilan dengan pemimpin generasi kedua, yakni Bryan Tilaar dan Samuel Pranata. Tentunya, kesuksesan tersebut tidak hanya dilanjutkan begitu saja dari generasi pertama, namun perlu strategi baru untuk bersaing di industri kosmetik.
"Selama 10 tahun menjalankan dan memimpin perusahaan keluarga, cukup banyak lessons learned (pelajaran) yang kami dapat. Kami menerima tantangan terbesar dan selalu menanamkan nilai ke dalam pendidikan dan tidak boleh seenaknya pada siapapun. Kami diajarkan disiplin, jujur, sama seperti kepada karyawan lainnya," ujar Samuel Pranata, Corporate Social Responsibility, Communication System & Procedure Director MTG saat ditemui pada acara bedah buku The 2nd G Challenges di kawasan Jakarta Selatan, Senin malam, 27 Juni 2016.
Dia menambahkan, bahwa setiap waktu harus mempersiapkan sebuah inovasi terbaru yang tidak biasa. Mereka para generasi kedua dilarang untuk bertahan di zona nyaman dan harus berani menerima kritikan baik dalam produk kosmetika maupun pelayanan.
Dan Martha Tilaar Group yang masih bertahan hingga saat ini, menurut dia, karena menanamkan DJITU sedari dini sebagai salah satu corporate values. DJITU adalah disiplin, jujur, iman, inovatif, tekun dan ulet.
Perlu diketahui, dari garis Martha Tilaar, seluruh putra-putri dan menantunya telah memegang posisi strategis. Wulan Tilaar kini menjadi ikon perusahaan pengganti Martha Tilaar sekaligus menjadi Vice Chairwoman Martha Tilaar Group, kemudian Bryan Tilaar menjadi Direktur Utama PT Martina Berto Tbk, sedangkan adiknya Pingkan Tilaar menjadi Direktur Utama PT Martha Beauty Gallery.
Sementara si bungsu Kilala Tilaar selain menjabat Direktur Inovasi & Kreatif Corporate MTG serta Direktur PT SAI Indonesia, juga menjadi komisaris PT Creative Style. Sementara, suami Wulan Tilaar, Kunto Widarto menjabat sebagai Komisaris di PT Cedefindo dan Direktur Utama Produksi di PT Martina Berto Tbk dan Direktur Corporate MTG Finance, Accounting.
Adapun dari lini bisnis Martha Tilaar juga dipegang keluarga, yakni Bernard Pranata dan Ratna Handana beserta anak mereka, Samuel Pranata yang menjabat sebagai Corporate Social Responbility, Communication System & Procedure Director MTG dan Direktur Utama PT SAI Indonesia. Seluruh anggota keluarga tersebut sangat kompak membangun perusahaan, menjadikannya modern dan meletakkan fondasi keberlanjutan bisnis dengan kombinasi seluruh generasi kedua dan para profesional eksekutif independen.
(mus)