Penurunan Daya Beli Picu Inflasi Ramadan
VIVA.co.id – Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengaku penurunan daya beli masyarakat memiliki andil tersendiri terhadap perkembangan Indeks Harga Konsumen pada Juni 2016, yang diproyeksikan mengalami inflasi sebesar 0,56 persen.
“Mungkin, kombinasi dari (penurunan daya beli) itu,” ujar Mirza, saat ditemui di Kompleks Parlemen Jakarta, Selasa 28 Juni 2016.
Berdasarkan survei bank sentral pada minggu ketiga, harga komoditas pangan yang masih bergejolak selama bulan Ramadan tetap menjadi pemicu utama terjadinya inflasi. Meski begitu, koordinasi antara pemerintah daerah maupun pemerintah pusat dalam mengendalikan laju inflasi dianggap sudah jauh lebih baik.
“Penambahan suplai barang, pengendalian harga jauh lebih baik. Pengendalian inflasi dari pemerintah sudah jauh lebih baik,” katanya.
Sebagai informasi, proyeksi inflasi sepanjang Ramadan pada tahun ini meningkat tipis daripada realisasi periode yang sama pada tahun lalu yang mencapai 0,54 persen. Dalam survei minggu ketiga BI, ada lima komoditas pangan yang berperan cukup besar menyumbang inflasi.
“Perhatian tertinggi itu ada di harga daging ayam dan telur ayam. Tetapi, ada juga tiga yang berperan, misalnya seperti harga beras, harga gula, dan harga cabai,” ujar Gubernur BI Agus Martowardojo beberapa waktu yang lalu. (asp)