Dua Lembaga Rating Pangkas Peringkat Utang Inggris
- REUTERS/Reinhard Krause
VIVA.co.id – Ekonomi Inggris semakin terpuruk setelah poling warga pekan lalu dimenangkan oleh kubu yang menginginkan negara itu keluar dari Uni Eropa. Keputusan itu dinilai membuat risiko investasi di negara tersebut semakin besar di masa depan.
Dilansir dari Reuters, Selasa 28 Juni 2016, atau Senin waktu Amerika Serikat (AS), dua lembaga pemeringkat internasional yaitu Standard & Poor's (S&P) dan Fitch Rating memangkas peringkat surat utang Inggris.
S&P melucuti peringkat utang Inggris dari peringkat teratas atau top notch "AAA", turun menjadi "AA". Ini pertama kalinya S&P menurunkan peringkat surat utang luar negeri suatu negara dengan drastis.
Sementara itu, Fitch juga menurunkan peringkat surat utang Inggris satu tingkat dan mengatakan bahwa pemotongan lebih lanjut bisa terjadi.
"Menurut pendapat kami, referendum ini akan menyebabkan kerangka kebijakan yang akan dikeluarkan kurang bisa diprediksi," ujar S&P dalam pernyataannya.
S&P pun memperingatkan perusahaan-perusahaan keuangan, terutama yang asing, untuk melihat tujuan lain investasi setelah Inggris meninggalkan Uni Eropa.
Lembaga pemeringkat lainnya, Moody, telah menurunkan rating Inggris menjadi AAA- pada 2013 karena melihat tingkat pertumbuhan ekonominya yang melambat, tidak sebanding dengan tingginya utang negara tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Keuangan Inggris George Osborne mengatakan, perekonomian Inggris cukup kuat untuk mengatasi volatilitas yang disebabkan oleh referendum Kamis lalu.