Selangkah Lagi, China Punya Stasiun Luar Angkasa
- www.cnet.com/Ran Garan-NASA
VIVA.co.id – China akan menjadi negara selanjutnya yang memiliki stasiun di luar angkasa. Mereka baru saja berhasil meluncurkan roket Long March 7 yang membawa prototipe stasiun tersebut ke orbit Bumi.
Dilansir melalui ABC News, Selasa, 28 Juni 2016, roket tersebut berhasil meluncur saat akhir pekan lalu. Roket bernama Long March 7 itu meluncur dari Hainan Wenchang Space Launch Center di China bagian selatan.
Roket berukuran 53 meter itu membawa purwarupa dari stasiun berawak generasi berikutnya. Dengan peluncuran ini, para ilmuwan di badan luar angkasa China ingin mengetahui bagaimana daya tahan dan kondisi stasiun tersebut saat masuk ke orbit.
Long March 7 merupakan perangkat uji coba untuk memuluskan jalan membuat stasiun luar angkasa pada 2020. Stasiun tersebut diperkirakan beroperasi pada 2022 dan akan menjadi pelengkap dari rencana China mengeksplorasi luar angkasa.
Sistem pada roket tersebut memang sangat canggih karena menggunakan sistem pendaratan menggunakan parasut, mirip dengan yang diadopsi roket Soyuz buatan Rusia.
Stasiun luar angkasa yang masih dalam bentuk dummy itu mendarat mulus di gurun Badain Jaran di China bagian utara. Pesawat tersebut sempat berdiam di orbit selama 20 jam.
"Pesawat ini untuk sementara didesain guna mengumpulkan data panas dan aerodinamis guna disesuaikan saat kapsul masuk kembali nanti. Juga untuk memverifikasi teknologi kunci, seperti struktur perlindungan panas dan manufaktur bahan logam ringan, serta untuk melaksanakan uji coba pemadaman telekomunikasi," ujar pihak dari program luar angkasa China.
Long March 7 yang berukuran panjang 53 meter itu merupakan satu di antara tiga roket China yang akan digunakan. Selain itu, ada Long March 5 yang akan membawa sistem peluncuran dengan beban berat, sedangkan Long March 6 didesain untuk membawa beban yang lebih ringan, seperti satelit, ke orbit.