Bos MatahariMall Bicara 'Serbuan' Amazon dan Dana Asing
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Pasar perdagangan online (e-commerce) di Tanah Air kian berkembang seiring dengan meluasnya penetrasi internet dan smartphone.
Berkembangnya pasar e-commerce di Indonesia kemudian menarik perhatian pemain e-commerce global seperti Amazon dan Alibaba. Alibaba, pemain e-commerce asal Tiongkok, sudah masuk ke Indonesia melalui Ali Express, sementara Amazon memang sudah dibilang lama ingin masuk ke Indonesia.
Menanggapi mulai masuknya pemain e-commerce global, Chief Executive Officer (CEO) MatahariMall, Hadi Wenas, mengaku perusahaannya percaya diri menghadapi segala bentuk kompetisi.
"Fokus kami di pelanggan dan kekuatan yang kita miliki. Insya Allah kita bisa menang melawan kompetisi dan bikin Indonesia bangga," kata dia ditemui di Cililitan, Jakarta Timur, Senin 27 Juni 2016.
Menanggapi kemungkinan serbuan e-commerce asing dan potensi mengakuisisi e-commerce lokal, dia mengatakan MatahariMall akan terbuka.
"Dana kita open (dari manapun). Manajeman kita (tetap) lokal," ujar pria asal Surabaya tersebut.
Hadi mengakui dari investasi yang digelontorkan untuk membangun MatahariMall memang ada dana asing, selain sokongan dari dana Lippo Group, induk perusahaan MatahariMall. Saat kemunculannya hampir setahun lalu, MatahariMall disuntik dana investasi Rp500 miliar.
Dia mengatakan berapapun besarnya dana asing yang disuntikkan, MatahariMall tidak akan berubah entitas dan kepemilikannya menjadi asing.
"Kita lihat modelnya, Lippo (Lippo Group) kan banyak ya (anak perusahaannya) yang public company. Lihat saja Matahari Departement Store, Hypermart. Itu kan semua public company juga. Modal asingnya juga sudah masuk dan sudah bertahun-tahun. Kenyataannya itu (masih) menjadi perusahaan lokal kan," kata dia membeberkan.