Usai Brexit, Sebaiknya Investor Lihat Sisi Positif Ini
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, mengatakan dampak sentimen keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit, lebih kepada sentimen sementara yang membuat persepsi pelaku pasar finansial lebih melihat dari sisi negatifnya dibandingkan peluang positifnya.
"Sebaliknya, kami melihat peluang positif dengan penurunan tajam pada pasar saham dan pasar obligasi, di mana menawarkan diskon harga untuk dilakukan akumulasi saham," kata Reza, Jumat, 24 Juni 2016.
Namun, pihaknya tetap menyarankan untuk melakukan akumulasi saham setelah meredanya sentimen Brexit ini atau setelah penurunan di area terbawah.
Kata Reza, dengan adanya kondisi ini justru dijadikan ajang akumulasi bagi investor asing yang pada akhirnya diikuti oleh investor lokal dengan harga yang lebih diskon.
"Take position pada saham-saham perbankan, properti, dan consumer yang telah terdiskon," ujar Reza.
Sementara itu, menurut Reza, jika melihat data-data yang ada seharusnya para pelaku pasar tidaklah perlu untuk panik berlebihan.
Apalagi, bagi investor di bursa saham dan obligasi dengan melakukan aksi jual berlebihan. Sebab, justru dapat menciptakan kerugian dengan adanya aksi jual tersebut.
Dampak yang terasa kemungkinan dari sisi valuta asing, di mana nilai poundsterling terhadap dolar AS berpeluang mengalami penurunan drastis dan dapat memicu penurunan pada mata uang emerging market terhadap dolar AS.
Reza mengatakan, bagi para trader juga dapat memanfaatkan momen ini untuk masuk pada saham-saham lapis dua dan tiga untuk trading jangka pendek.
Sementara itu, di pasar obligasi lebih disarankan untuk mempertimbangkan obligasi dengan tenor jangka pendek. "Tetap sikapi sentimen Brexit ini dengan sikap yang rasional," ujarnya. (ase)