Berburu Baju Lebaran, Cari Tahu Model yang Jadi Tren
- VIVA.co.id/ Filzah Adini Lubis
VIVA.co.id – Memasuki minggu ketiga bulan puasa Ramadan, pusat penjualan baju Tanah Abang terlihat semakin padat. Pantauan VIVA.co.id, model terkini baju muslim yang diminati para pembeli mulai dari kaftan yang selama bertahun-tahun menjadi tren, outer, cardigan, baju muslim putih hingga baju muslim tunik.
Salah satu pemilik toko King Fahd di Blok B, Tanah Abang, Levi, Kamis 23 Juni 2016, mengatakan penjualannya saat ini belum ada peningkatan berarti. Namun begitu, sejak awal memasuki Ramadan pembeli semakin ramai berdatangan.
"Belum ada peningkatan. Outer sama cardigan yang paling banyak diminati, terus juga baju putih. Sebelum puasa sih jual grosir, kalau sudah Ramadan gini ya ngecer," katanya.
Toko King Fahd memproduksi bajunya sendiri, baik baju muslim wanita maupun pria. Kisaran harga di toko yang dimiliki Levi tersebut berkisar Rp 100-Rp350 ribu.
"Tahun lalu musim syar'i sekarang pashmina. Sekarang pemintaannya sih kurang kalau syar'i, terus dua tahun lalu Syahrini. Memang selalu beda," ujarnya.
Namun dari dua tahun lalu, pendapatan pedagang Tanah Abang, kata dia, menurun karena pengaruh ekonomi global.
Ticha, pemilik toko Amanda, juga mengaku memproduksi bajunya sendiri karena bisa menentukan model sesuai selera. Selain itu keuntungan yang didapat lebih besar dibandingkan belanja dari pabrik. "Semi tunik kita produksi sendiri," kata Ticha.
Toko Amanda menjual baju muslim khusus wanita jenis tunik dengan harga berkisar Rp 150-200 ribu.
Ia mengatakan pembelinya semakin meningkat dua minggu jelang Lebaran. Kebanyakan pembeli memilih grosir dibandingkan eceran.
"Makin banyak pembeli. Grosir dan eceran sih jualnya, tapi paling banyak (pembeli) grosiran," katanya.
Sedangkan untuk jenis jilbab yang banyak diburu pembeli berupa pashmina. Hampir setiap toko baju muslim menjajakan jilbab jenis tersebut.
Kebanyakan dari toko-toko di Tanah Abang, menawarkan barang stok lama dengan harga murah. Mereka obral bajunya mulai dari Rp 70-160 ribu.
Untuk baju koko sendiri tidak mengalami banyak perubahan model. Namun baju koko yang ditawarkan banyak berjenis jasko dengan desain dan motif yang lebih masa kini.
Para penjual mengaku, menjual jenis baju koko yang lebih bermotif karena minat anak muda saat ini tidak sekadar polos. Namun nuasna putih masih mendominasi dari tahun ke tahun untuk jenis baru muslim.
"Modelnya sih standar saja, cuma lebih ke motif dan desain anak muda. Peningkatan dari awal puasa lumayan ya. Tapi memang putih paling banyak dicari. Kita ini sebagian produksi sendiri, sebagian lagi belanja langsung dari pabrik," kata Yudi pemilik Toko Batik Ho. Kisaran harga untuk baju koko sendiri mulai dari Rp150-Rp300 ribu.
Nuraini, salah satu pembeli mengaku senang berbelanja di Tanah Abang. Menurutnya, selain murah, pilihan baju yang ditawarkan juga beragam. Selain itu sangat menarik baginya dan keluarga untuk belanja bersama-sama, agar dapat membeli grosiran dengan harga yang lebih murah lagi.
"Kita sih belanja kaftan sama pashmina, lebih murah dibanding di toko lain, karena ini kan pusat grosiran. Belanja sekeluarga di sini enaknya kita bisa patungan," katanya.