Anggota Komisi III: Apakah Teroris Identik dengan Islam?
- VIVA.co.id/ Eka Permadi
VIVA.co.id – Satu persatu Anggota Komisi III DPR mengajukan pertanyaan kepada calon Kapolri Komjen Pol Tito Karnavian.
Salah seorang anggota komisi hukum dari Fraksi Gerindra M Syafi'i mencecar kinerja Tito sewaktu menjabat sebagai kepala Densus 88.
"Ketika kami undang Densus 88 di Pansus terorisme, di sana ada peta sebaran teroris. Peta itu pakai tulisan la ilaha illallah. Jadi membantai teroris identik dengan membantai la ilaha illallah," tanya Syafii yang merupakan ketua Pansus revisi UU Terorisme di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis 23 Juni
Dia juga menyinggung soal Aceh yang disebut sebagai daerah dengan jumlah teroris paling banyak. Saat itu Pansus protes karena alasannya adalah soal penyebaran Janto.
"Padahal diakui penyebaran Janto gagal. Lalu kami kaitkan karena Aceh mayoritas Islam. Benarkah menurut pemahaman Densus 88 bahwa teroris identik dengan Islam?," ujar Syafii.
Dia mengatakan bahwa ada kekhawatiran bahwa Islam jadi diidentikkan dengan terorisme. Syafii menganggapnya berbahaya.
"Kami khawatir Islam jadi indentik dengan teroris. Kalau ini jadi tagline di Kepolisian, maka keberadaan Densus 88 jadi membahayakan bagi Indonesia yang mayoritas Islam," ujarnya.
Dia juga menyinggung ucapan Tito di salah satu seminar. Syafii meminta klarifikasi.
"Bapak memaparkan di seminar HAM bahwa Polisi boleh melakukan kekerasan. Ini kesempatan Bapak untuk klarifikasi," ujarnya.
Saat ini, Anggota Komisi III masih mengajukan berbagai pertanyaan. Tito diberi waktu menjawab setelah sesi pertanyaan selesai. (Webtorial)