Produk Makanan Ringan RI Laris Manis di Korea Selatan

Ilustrasi industri logistik
Sumber :
  • eolaspecialtyfoods.com

VIVA.co.id – Dengan tingkat ekonomi yang tinggi, Korea Selatan memiliki daya beli yang tinggi untuk produk snack dan confectionery, tidak heran industri makanan di Korea berkembang dengan cepat. Kondisi ini juga ditangkap oleh industri makanan Indonesia, yang ingin ekspansi di pasar Korea, GarudaFood salah satunya.

Pelaku Pencemaran Nama Baik IU Divonis 4 Bulan Penjara

Saat ini, produk GarudaFood, Kacang Garuda sudah rutin diekspor ke Korea Selatan dengan rata-rata 1-2 kontainer per bulannya. Pengiriman tersebut, khusus dipasarkan di Asian Mart yang melayani tenaga kerja khususnya dari Indonesia yang berjumlah lebih dari 40 ribu WNI. 

Didampingi dan difasilitasi oleh Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Busan, GarudaFood melakukan business matching dengan beberapa importir yang memiliki jaringan dengan pasar utama Korea seperti Lotte, Emart dan Home plus, serta convenience store seperti GS25 dan C&U di Kota Seoul dan Busan.

Ribuan Fans Memadati K-Expo 2024 untuk Bertemu SF9 dan Ailee

"Hasil dari business matching ini dalam waktu dekat, akan segera dapat ditemukan Gery Saluut Malkist di supermarket utama dan gerai gerai di seluruh Korea Selatan, ujar Novianty, International Sales Coordinator GarudaFood saat berkunjung ke kantor ITPC Busan," kata Kepala ITPC, Indra Wijayanto, menirukan omongan Novianty dalam keterangannya, Kamis 23 Juni 2016.

Data yang dimiliki oleh ITPC Busan pada 2015, Korea Selatan impor produk dengan kode HS 1905, (Bread, biscuits, wafers, cakes and patries) dari dunia senilai US$289,8 juta. Di mana, Indonesia adalah pemasok nomor tujuh dengan nilai US$12,8 juta. 

Ke Korea Selatan Bisa dengan Rp100 Ribu, Gimana Caranya?

Sejak 2011, impor dari Indonesia memiliki tren yang positif. Hal ini menjadi acuan bahwa produk Indonesia, khususnya snack makin disukai oleh masyarakat Korea Selatan. (asp)

Bank of Korea (BOK)

Bursa Asia Dibuka Bervariasi, Suku Bunga Korea Selatan dan Inflasi AS Jadi Sorotan

Bursa Asia-Pasifik bergerak naik-turun saat pembukaan pasar pada Kamis (28/11/2024) imbas pelaku pasar tunggu suku bunga Korea Selatan dan terhentinya reli di Wall Street

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024