Cerita Tara Basro Jadi 'Pemanah Olimpiade'
- NUVOLA/VIVA
VIVA.co.id – Cantik, seksi, eksotis dan piawai memainkan setiap peran yang dilakoni menempel pada jati diri Tara Basro. Dia juga baru saja menyelesaikan film biopiknya berjudul 3 Srikandi.
Berperan sebagai Kusuma, Tara harus menjadi pemanah nasional untuk mengikuti olimpiade mengharumkan nama bangsa. Tak sendiri, dia beradu akting dengan Chelsea Islan dan Bunga Citra Lestari (BCL).
Banyak keseruan saat menjadi pemanah dan Tara pun berbagi pengalaman di Kantor Multivision, Jakarta Selatan, Rabu, 22 Juni 2016.
"Itu pengalaman pertama kalinya memanah, kalau orang yang meletup-letup kayaknya enggak cocok. Karena memanah itu mengenai kesabaran, sabar banget. Kalau pemanah lihat cuaca panas itu senang banget, nah kita aduh panas banget harus pakai lengan panjang karena bener-bener panas banget di tengah lapangan," ungkap Tara.
Tak hanya itu, wanita berdarah Makassar ini juga pernah mengalami luka ringan di tangannya. Namun dia sangat menikmati peran tersebut karena dapat mempelajari setiap teknik memanah.
"Kalau memanah itu berbeda sedikit tekniknya atau geser dikit aja itu langsung missed. Semuanya serba presisi dan penuh kesabaran, karena gemas ya kalau enggak kena target. Lama-lama jadi terbiasa meskipun awalnya tangan sampe lebam luka. Tapi seru," ujar wanita yang pernah mengenyam pendidikan SMA di Australia itu.
Selama satu bulan belajar memanah dia juga banyak berbagi dan diskusi ilmu dengan Yana, pemanah senior yang kini masih hidup.
"Sempat ketemu sama Mbak Yana, karena kalau Kusuma dan Lilis di luar kota. Jadi banyak dengar cerita dari Yana, lihat foto juga. Saya memerankan Kusuma di masa itu yang punya passionate dan talented sangat merasa terhormat ya, suatu pencapaian juga. Apalagi harus belajar memanah," tutur wanita berusia 26 tahun itu.