Warga AS Impikan Drone Pizza dan Dokter Virtual Reality
- REUTERS/Charles Platiau
VIVA.co.id – Pengiriman barang menggunakan dan pertemuan pasien dengan dokter dalam format virtual reality merupakan dua di antara banyak harapan warga Amerika di masa depan. Hal ini diungkap dalam sebuah survei yang melibatkan anak muda di Amerika Serikat.
Dilansir melalui Discover Magazine, Rabu, 22 Juni 2016, dalam survei itu juga ditemukan warga AS tidak terlalu percaya jika robot akan menggantikan manusia di masa depan. Namun mereka percaya jika pada 2036 manusia akan memiliki pacar atau pasangan dalam bentuk virtual.
Temuan ini disimpulkan dari survei yang diprakarsai London & Partners dan dilakukan oleh MG Insight/YouGov dengan menggunakan metode sampel ilmiah terhadap anak-anak muda di AS. Sebanyak 2.088 anak muda di AS terlibat dalam survei ini.
Mereka percaya jika teknologi akan memungkinkan warga untuk tidak lagi perlu membawa uang ke mana-mana. Metode pembayaran non tunai atau mobile payment ini akan popular di AS pada 2036 dengan dominasi penyedia mobile payment Square Cash dan Venmo. Tren ini dianggap sudah mulai digunakan oleh anak muda di AS dalam membeli tiket bioskop secara online. Terlebih lagi, mobile banking juga popular di antara para pengguna smartphone.
Dalam survei itu, sebanyak 69 persen responden percaya jika mobile banking dan pembayaran nontunai akan menggantikan uang fisik pada 2036.
Untuk urusan pengiriman barang menggunakan, sejatinya Google dan Amazone sudah memiliki ide itu sejak lama. Namun anak muda di AS lebih suka jika teknologi itu digunakan untuk mengantar . Sebanyak 66 persen responden percaya, jika pengiriman Pizza menggunakan drone akan dianggap suatu hal biasa pada 2036.
Sedangkan teknologi lainnya, merupakan hal yang telah menjadi tren sekarang. Dipercaya teknologi ini akan semakin popular di segala lini kehidupan, mulai dari rumah sampai industri kesehatan. Sebanyak 65 persen responden dalam survei itu percaya jika akan menjadi media pertemuan pasien dengan dokter pada 2036.
Saat ini diperkirakan sudah banyak warga AS yang melakukan konferensi video dengan dokter pribadinya untuk berkonsultasi masalah kesehatan. Bahkan Teladoc, perusahaan yang melayani video konferensi dan telepon untuk masalah kesehatan, mengaku telah memediasi antara dokter dan pasien sebanyak 575 ribu kali pada 2015.
Yang terakhir adalah tren mobil otonom. Sebanyak 60 persen responden percaya jika mobil otonom akan menjadi hal yang normal di jalanan AS. Hal ini juga diyakini berkat adanya upaya ke arah itu dari beberapa perusahaan teknologi. Selain Google, Tesla, ada juga Apple, Uber, General Motor, sampai Lyft yang sudah tertarik mengembangkan mobil otonom.
(mus)