Ini Sektor Ekonomi yang Paling Terhantam Brexit
VIVA.co.id – Keluarnya Inggris dari Uni Eropa merupakan pukulan yang keras untuk sektor kostruksi di negara tersebut. Bahan bangunan akan naik dan kemampuan industri untuk membuat perumahan terjangkau akan semakin terkikis.
Dilansir dari CNBC, Rabu, 22 Juni 2016, buruknya kinerja saham perusahaan sektor konstruksi mencerminkan kekhawatiran investor bahwa sektor ini yang akan terhantam paling parah karena Britan Exit (Brexit).
"Kami berada dalam krisis konstruksi dengan kekurangan tenaga kerja yang terampil," ujar Chief Executive perusahaan konstruksi Northacre.
Komentar sumbang juga disampaikan Chief Executive Chartered Institute of Building, Chris Blythe dalam laporannya, bahwa konstruksi selalu mengandalkan adanya migrasi penduduk untuk memenuhi pasar tenaga kerjanya.
"Brexit memotong pasokan migran sehingga berisiko merusak prospek ekonomi Inggris khususnya di sektor tersebut," ujarnya.
Saat ini pekerja migran di bidang konstruksi tercatat sebesar 2,9 juta atau 12 persen dari total pekerja konstruksi di negara tersebut. Data tersebut berdasarkan penelitian London School of Economics.
Harga properti Inggris
Kanselir Inggris George Osborne telah memperingatkan bahwa harga rumah bisa anjlok sebanyak 18 persen di bawah tren yang diharapkan pada 2018. Jika Inggris membulatkan suara untuk meninggalkan Uni Eropa.
Namun Barattieri mengaku, tidak yakin nilai properti di London akan jatuh secara drastis.
"Brexit pasti akan memiliki efek pada sisi permintaan. Karena itu, pelemahan mata uang mungkin akan cepat memulihkan keadaan," ujarnya.
(mus)