Di China Pendonor Sperma Dihadiahi iPhone dan Uang Rp13 Juta

Ilustrasi pembuahan
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – China baru-baru ini menggelar kampanye unik. Isi kampanyenya mengajak pria dewasa mendonorkan spermanya. Kampanye ini dilakukan bukan tanpa alasan. Ini, karena China membatasi penggunaan teknologi reproduksi penolong untuk wanita menikah, lajang dan lesbian di China yang beralih pada donor sperma asing untuk hamil.

Cuma Modal Ganteng, Bos Media Sosial Bangga Punya Ratusan Anak

Bahkan di antara orang lokal, produksi sperma mereka dicari karena kebijakan akhir pemerintah yang menerapkan untuk memiliki hanya satu anak.

Namun ada beberapa hal yang membuat pria di China enggan menjadi pendonor sperma. Seperti karena tradisi pengobatan di China yang menghubungkan sperma dengan vitalitas, sementara lainnya percaya bahwa mendonorkan sperma melawan nilai Konfusianisme.

Pria Ini Punya 180 Anak dari Donor Sperma tapi Kok Masih Single?

Seperti dilansir Yibada, pada akhirnya, China meminta para pria di negaranya dengan rentang usia antara 20-45 tahun untuk mendonorkan benih mereka demi negara. Kampanye ini seolah mengingatkan tentang wajib militer yang harus dilakukan di beberapa negara.

Dengan jumlah pria lebih dari 500 juta, diharapkan persediaan sperma tidak akan menemui hambatan. Dan untuk menjaring minat pendonor, Renji Hospital dan bank sperma telah menyebarluaskan kampanye ini melalui pesan instan Wechat.

Mantan Suami Jadi Pendonor Sperma, Pasangan Lesbian Ini Melahirkan Seorang Anak

Tak hanya sekedar menyumbangkan sperma, mereka yang menjadi pendonor juga dijanjikan insentif. Tak tanggung-tanggung, bagi mereka yang ikut mendonorkan spermanya, bakal dihadiahi sebuah IPhone dan uang tunai sebesar Rp13 juta. Ini, berlaku bagi mereka yang berhasil mendonorkan sperma setidaknya 17 mililiter sperma selama enam bulan.

Ilustrasi sperma.

Tren Donor Sperma di Amerika Serikat, Satu Tabung Bernilai Fantastis hingga Belasan Juta Rupiah!

Fenomena donor sperma di Amerika Serikat belakangan menjadi populer, bukan hanya sebagai langkah medis untuk membantu pasangan yang mengalami masalah kesuburan.

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024