Uang Muka Rumah Turun, BI Optimistis KPR Melonjak
- REUTERS/Garry Lotulung
VIVA.co.id – Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) akan terdongkrak sebesar 3,69-6,65 persen hingga akhir tahun.
Kenaikan pertumbuhan ini diprediksi akibat adanya pelonggaran kebijakan loan to value (LTV) ratio sebesar lima persen, dari semula 80 persen menjadi 85 persen.
Dengan adanya pelonggaran tersebut, maka down payment (DP) atau uang muka untuk pembelian rumah pertama menjadi 15 persen.
"Simulasi kami paling tidak ada tambahan pertumbuhan KPR yang berkisar sebesar 3,69-6,65 persen sampai akhir tahun," kata Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Makroprudensial BI, Filianingsih Hendarta, di kantor Bank Indonesia, Selasa, 21 Juni 2016.
Dia mengatakan, hingga saat ini pertumbuhan KPR baru sebesar 7,61 persen. Dia mengaku, pelonggaran LTV menjadi salah satu skenario untuk meningkatkan pertumbuhan KPR.
"Kami punya skenario peningkatan penambahan KPR, salah satunya pelonggaran LTV. Diharapkan pertumbuhan akan naik sebesar segitu dari pertumbuhan KPR sekarang yang ada di angka 7,61 persen," kata Filianingsih.
Menurutnya, penurunan KPR saat ini masih berkisar di angka 11 persen tidak akan langsung turun begitu cepat, setelah BI rate turun.
Dia mengatakan bunga KPR tidak serta merta turun hingga single digit. Butuh proses dalam penurunan bunga tersebut. "Ini akan jadi jumpt start karena tidak serta merta dengan adanya kebijakan ini," kata dia. (ase)