Menteri Sofyan Berharap Brexit Tak Jadi Kenyataan
- Istimewa
VIVA.co.id – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil berharap wacana keluarnya Inggris dari zona Uni Eropa atau yang disebut dengan Britain Exit (Brexit) tidak menjadi kenyataan.
"Mudah-mudahan, orang-orang Inggris bisa lebih rasional, sehingga yang tadinya wacana, hanya jadi sekadar wacana," kata Sofyan saat ditemui di gedung parlemen Jakarta, Selasa 21 Juni 2016.
Menurut Sofyan, keluarnya Inggris tentu akan memberikan pengaruh tersendiri terhadap kondisi perekonomian dunia, terutama bagi sejumlah negara berkembang, termasuk Indonesia.
Meskipun dampak dari Brexit dianggap tidak akan terasa secara langsung bagi perekonomian nasional, mantan menteri Badan Usaha Milik Negara tersebut memandang sentimen ini tentu akan menambah ketidakpastian ekonomi global.
"Secara ekspektasi, dengan kondisi ekonomi dunia yang sedang sulit seperti ini, adanya ketidakpastian tentu perlu dihindari," katanya.
Sebagai informasi, wacana Brexit ini turut memberikan pengaruh bagi keputusan Gubernur bank sentral Amerika Serikat Janet Yellen yang kembali memutuskan mempertahankan tingkat suku bunga acuan (Fed Fund Rate) di level 0,25-0,5 persen.
Menurut Yellen, keputusan Brexit memiliki andil penting bagi perekonomian Inggris maupun Eropa. Keputusan itu juga bisa memicu adanya gejolak di pasar keuangan global, sehingga memiliki dampak kepada kondisi ekonomi secara menyeluruh.