Inggris Beri Sinyal Tetap di UE, Bursa Wall Street Menguat
- Reuters
VIVA.co.id – Bursa saham Wall Street, Amerika Serikat, menguat pada penutupan perdagangan awal pekan ini, Senin atau Selasa WIB. Penguatan ini dipicu indikasi pemilih di Inggris akan tetap memilih bertahan di Uni Eropa, pada saat pemilihan umum yang akan dilakukan Kamis 23 Juni 2016.Â
Dilansir dari Reuters, Selasa 21 Juni 2016, indeks saham S & P 500 ditutup 0,6 persen lebih tinggi. Saham Dow Jones Industrial Average naik 129,71 poin, atau 0,73 persen menjadi 17.804,87, S & P 500 naik 12,03 poin, atau 0,58 persen menjadi 2.083,25 dan Nasdaq Composite menambahkan 36,88 poin, atau 0,77 persen menjadi 4.837,21.
Saham turun tajam pekan lalu, karena kekhawatiran Inggris akan keluar dari Uni Eropa atau disebut Britain Exit (brexit). Jika brexit terjadi akan sangat memengaruhi perekonomian global.Â
"Pasar dipengaruhi referendum Inggris. Anda akan melihat ketakutan dan kekhawatiran sudah mulai memudar. Namun sentimen brexit masih berpengaruh," kata Quincy Krosby, ahli strategi pasar Prudential Financial Newark, New Jersey.
Saham AS diperdagangkan dari JD.com rally 4,6 persen menjadi US$21,06 setelah Walmart mengatakan akan menjual bisnis e-commerce yang di China. Saham Walmart naik 0,2 persen menjadi US$71,10.
Pinjaman Klub Corp naik 2,7 persen menjadi US$5,00 setelah miliarder Cina Chen Tianqiao meningkatkan kepemilikan sahamnya di platform pinjaman online.
Sekitar 6,6 miliar saham diperdagangkan di bursa AS, di bawah 6,83 miliar rata-rata harian selama 20 sesi terakhir.
Â