Mentan: Impor Jagung Turun Hingga 47 Persen

Seorang warga menyortir jagung manis yang baru dipanen di persawahan desa Bajangan, Parakan, Temanggung, Jawa Tengah, Senin (6/6/2016).
Sumber :
  • ANTARA/Anis Efizudin

VIVA.co.id – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, impor jagung saat ini anjlok hingga 47 persen. Hal tersebut berdasarkan dari data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statisik (BPS).

Kenali Makanan dan Minuman Rendah Gula yang Baik untuk Kesehatan Anda

"Ini nih yang perlu kalian tahu, berdasarkan data BPS, impor jagung saat ini menurun 47 persen," kata Amran, di Auditorium Gedung F Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Senin, 20 Juni 2016.

Diketahui, sejak awal Juni, impor jagung sudah mengalami penurunan hingga 50 persen, turun tiga angka dari yang sekarang 47 persen. Hal itu, kemungkinan karena melimpahnya produksi jagung lokal yang signifikan.

Bursa Asia Kokoh Terkerek Penguatan Wall Street, Investor Pantau Laporan Perdagangan China dan India

Meski begitu, terhitung hari ke lima Ramadan (6 Juni 2016) harga jagung di pasar naik mencapai Rp5 ribu per buah, dari modal Rp8 ribu per kilogram (isi dua jagung).

Di kesempatan lain, Amran yakin pada 2018 nanti Indonesia tidak lagi impor jagung. Hal tersebut, karena produksi jagung dalam negeri terus mengalami peningkatan yang signifikan.

Bursa Asia Loyo Sejalan Penurunan Indeks Saham Utama di Wall Street

"Kami menargetkan pada 2018 tidak lagi impor jagung. Mudah-mudahan bisa bertahan sampai akhir tahun hingga memasuki 2018," katanya.

Ekspor-Impor

BI: Surplus Neraca Perdagangan Topang Ketahanan Eksternal Perekonomian

Bank Indonesia (BI) menilai surplus neraca perdagangan Indonesia sebesar US$3,26 miliar pada September 2024 dapat menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
16 Oktober 2024