Terkait Iklan, Regulator Panggil Indosat dan Telkomsel
- istimewa
VIVA.co.id – Kampanye iklan Indosaat Ooredoo tentang promo Rp1 detik ke semua operator sedang menjadi perhatian di jagat telekomunikasi Tanah Air.
Sebabnya, dalam promo tersebut, Indosat Ooredoo dengan jelas menyindir skema tarif dari pesaingnya, Telkomsel. Sindiran itu tertera dalam berbagai spanduk sampai brosur, yang beredar di media sosial.
Saat dikonfirmasi, Indosat Ooredoo menolak jika promo yang disebut dengan below the line (BTL) itu dianggap membuka perang. Indosat Ooredoo berdalih promo itu lahir untuk menyampaikan pesan terkait ketidakberesan skema pentarifan layanan telekomunikasi di Indonesia.
Sontak, cara mengampanyekan promo itu menuai polemik. Pengamat telekomunikasi Heru Sutadi mengimbau agar pelaku industri telekomunikasi sebaiknya jangan merilis pemasaran BTL menggunakan kalimat atau kata yang menyerang operator lain.
"Sebab yang terjadi antaroperator akan saling serang. Industri telekomunikasi tetap harus mengedepankan kesantunan dan promosi bermartabat," kata dia kepada VIVA.co.id, Senin 20 Juni 2016.
Pria yang akrab disapa Hersut itu meminta regulator dalam hal ini Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) dan Menteri Komunikasi dan Informatika, untuk menindak operator yang tidak mengindahkan kesantunan dalam berkompetisi.
"BRTI dan menteri harus meminta pertanggungjawaban operator yang tidak mengindahkan etika dalam pemasarannya. Agar ada efek jera, siapapun operatornya, yang bersalah, harus tegas diberikan peringatan," ujar dia.
Hersut berpesan agar BRTI tidak membenci atau mencintai operator tertentu, tapi harus adil dan independen terhadap semua operator.
"Jangan benci atau cinta operator tertentu tapi harus fair/ independen ke semua operator, tegas dan transparan dalam mengambil keputusan," kata dia.
Sementara saat dikonfirmasi, anggota BRTI, Agung Harsoyo mengatakan telah menjadwalkan pemanggilan Indosat Ooredoo dan Telkomsel untuk dimintai dan digali keterangannya.
"Sebagai regulator, kami ingin klarifikasi. Hari ini Indosat (Indosat Ooredoo yang dipanggil). Besok Telkomsel. Intinya kita ingin industri telekomunikasi tumbuh dalam suasana persaingan yang sehat, beroperasi secara bermartabat," ujarnya kepada VIVA.co.id.