DPR Soroti Jalur Darat Sumbang Kecelakaan Terbesar
- ANTARA/Widodo S Jusuf
VIVA.co.id – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta pemerintah melalui Kementerian Perhubungan untuk serius memperhatikan kesiapan arus mudik Lebaran 2016. Kemacetan dan kecelakaan di jalur darat dinilai selalu menjadi momok pada saat arus mudik maupun arus balik.
Hal ini disampaikan Anggota Komisi V DPR RI, Daniel Mutaqien Syafiuddin dalam rapat kerja dengan menteri perhubungan, menteri pekerjaan umum dan perumahan rakyat (PUPR), dan pimpinan BUMN. Ia mengatakan bahwa tingkat kecelakaan selalu didominasi oleh jalur darat.
"Jalur darat kan selalu menjadi momok tiap tahun, dan juga tingkat kecelakaan didominasi oleh kendaraan roda dua, angka korban kecelakaan itu banyak di roda dua," kata Daniel dalam rapat kerja di ruang rapat komisi V DPR RI, Senin 20 Juni 2016.
Ia juga mengkritik program mudik gratis untuk sepeda motor yang diberlakukan oleh Kementerian Perhubungan. Menurutnya, pemerintah perlu mengevaluasi kenapa tiap tahun antusiasme masyarakat untuk ikut mudik gratis selalu tidak memenuhi kuota.
"Program mudik gratis, ini kenapa masyarakat tidak antusias? Kenapa 15 ribu kuota hanya digunakan 12 ribu, tahun lalu juga begitu. Kalau saya usul, kenapa tidak dinaikkan 50 ribu sekalian," kata dia.
Selain itu, ia juga mengkritik salah satu tol yang menjadi kebanggaan pemerintah, yakni tol Cipali yang selalu menelan korban jiwa. Menurutnya, kecelakaan terjadi akibat tidak adanya garis kejut di sepanjang jalan tol, sehingga pengguna jalan yang kelelahan cenderung tidak punya pengingat.
"Tol Cipali itu panjang dan cenderung membosankan, karena lurus. Jadi, kalau orang nyetir ini ada kejenuhan, tidak ada garis kejut, baik di tengah di pinggir, jadi orang seperti lengah saja," ucap dia.
Meski demikian, ia memuji bahwa konstruksi tol Cipali lebih baik dibandingkan tol lainnya. Tapi, tetap diingatkan, agar ada rambu-rambu fasilitas pendukung jalan yang lebih baik. "Jadi, di titik tertentu membuat jenuh dipasang saja garis kejutnya," tuturnya. (asp)