Bangun Jalan Tol, Pemerintah Suntik Rp16 Triliun Ke LMAN
- Istimewa
VIVA.co.id – Pemerintah mengusulkan untuk meningkatkan alokasi tambahan pembiayaan kepada Badan Layanan Umum (BLU) Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) sebesar Rp16 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2016.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, peningkatan alokasi pembiayaan tersebut memang bertujuan untuk mempercepat pengadaan tanah, khususnya untuk proyek infrastruktur jalan seperti jalan tol yang saat ini tengah digenjot pemerintah.
"BLU LMAN ini mempunyai mandatory untuk percepat pengadaan tanah. Sehingga, (alokasi tambahan pembiayaan) belanja pengadaan tanah lebih fleksibel," kata Bambang dalam rapat kerja bersama Komisi XI di gedung parlemen Jakarta, Senin 20 Juni 2016.
Bambang menjelaskan, suntikan pembiayaan yang diusulkan sebesar Rp16 triliun tersebut sudah mencakup pembiayaan empat ruas jalan tol yang saat ini tengah dibangun oleh pemerintah. Misalnya seperti pembangunan ruas Tol Trans Jawa, Non Trans Jawa, Tol Trans Sumatera, sampai dengan ruas tol dalam kota.
"Trans Jawa itu Rp5,36 triliun, Non Trans Jawa Rp3,02 triliun, Jabodetabek Rp5,62 triliun, dan Trans Jawa Rp5,36 triliun," jelas Bambang.
Sementara dari total yang dialokasikan untuk pembiayaan tol Trans Jawa, Bambang mengatakan, pembiayaan tersebut sudah mencakup kebutuhan dana dari delapan ruas jalan tol yang saat ini terus dipercepat pemerintah. Mulai dari tol Pejagan-Pemalang sebesar Rp607 miliar, Pemalang-Batang Rp1,3 triliun.
Kemudian, Batang-Semarang sebesar Rp2,53 triliun, Semarang-Boyolali sebesar Rp460 miliar, Solo-Mantingan sebesar Rp49 miliar, Kertosono-Mojokerto sebesar Rp62 miliar, dan Mojokerto-Surabaya sebesar Rp253 miliar. "Sehingga totalnya Rp5,36 triliun," katanya.
Jika parlemen menyetujui usulan penambahan alokasi tersebut, maka ini adalah skema pembiayaan yang akan disalurkan oleh BLU LMAN kepada sejumlah proyek itu. Sampai saat ini, pembahasan penambahan alokasi pembiayaan untuk BLU LMAN masih digodok bersama pemerintah dan parlemen.
Â