Bulan Ramadan, Transaksi Pegadaian Melonjak
- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVA.co.id – Selama bulan Ramadan ini terjadi peningkatan volume transaksi pegadaian, terutama barang-barang berharga seperti perhiasan, untuk mendapatkan pinjaman menjelang hari raya Idul Fitri. Peningkatan ini terjadi di PT Pegadaian Syariah Unit Kayu Manis. Â
"Ramadhan ini mengalami peningkatan sekitar 15 persen dibanding bulan sebelumnya," kata salah seorang karyawan Pegadaian Syariah Unit Kayu Manis, Andri, di Jakarta, Senin 20 Juni 2016.
Peningkatan ini, khususnya terjadi pada barang-barang perhiasan, dibanding barang elektronik maupun kendaraan bermotor. "Di sini, orang-orang banyak gadaikan perhiasan. Perhiasan banyak peminatnya. Perhiasan emas juga lagi naik harganya di pasaran," ucapnya.
Menurutnya, harga logam mulia emas 10 gram di pasaran saat ini sebesar Rp5,54 juta. Sedangkan, di bulan sebelumnya, harga emas 10 gram di pasaran Rp4,75 juta.
Untuk setiap perhiasan emas yang digadaikan, nasabah mendapatkan tanggungan jasa pinjaman dengan taksiran 0,071 persen dari besar pinjaman. Di mana, nasabah dapat membayarnya per 10 hari selama empat bulan, atau 120 hari. Bila tidak dapat melunasi pada jasa pinjaman empat bulan, dapat diperpanjang lagi selama empat bulan dengan jasa pinjaman yang berbeda.
Misalkan nasabah menggadaikan perhiasan dengan besar pinjaman Rp5 juta, dengan kisaran 0,071 persen, nasabah akan dikenai tanggungan berkisar Rp38.600 setiap 10 harinya.
Menurut Andri, penggunaan jasa pegadaian mulai ramai di pertengahan Ramadan. Setelah mendekati Lebaran, baru nasabah melakukan pelunasan dan menebus barang mereka.
"Kalau sekarang ini, banyaknya transaksi untuk pinjaman. Kalau mendekati Lebaran, sudah pada dilunasi, karena kan mau dipakai perhiasannya saat Lebaran," ungkapnya.
Ridha, salah satu pelanggan pegadaian, mengatakan perhiasan emas menjadi barang paling banyak digadaikan karena memiliki nilai tinggi. Sedangkan barang elektronik tidak.Â
"Barang elektronik duitnya dikit, kalau emas Rp15 juta dapat (pinjaman)," katanya.Â
Ridha mengungkapkan, ia sudah sering menggunakan jasa Pegadaian Syariah untuk mendapatkan pinjaman. Dia memilih Pegadaian Syaria, bukan karena sistem pegadaian yang berdasarkan syariat, melainkan karena jarak tempuh lokasi pegadaian yang lebih dekat dari rumah dan tidak ada riba.
"Karena kita ada usaha percetakan. Kalau enggak ada usaha, pinjam-pinjam pakai apa bayar bunganya. Bunganya gede juga," ucapnya. (asp)