Mengenal Arianspace, Perusahaan Peluncur Satelit BRI
- Nasa space flight
VIVA.co.id – Satelit komunikasi BRIsat berhasil diluncurkan di Kourou, French Guiana, Amerika Selatan pada Sabtu, 18 Juni 2016 waktu setempat atau Minggu pagi, 19 Juni 2016 waktu Indonesia. BRIsat mampu terbang ke antariksa, berkat kerja sama dengan perusahaan peluncur roket, Arianspace.
Melalui roket Ariane 5, BRIsat tak sendirian, melainkan bersamaan dengan satelit EchoStar XVIII. Disebutkan Arianspace dalam pernyataannya, dua satelit tersebut merupakan peluncuran kelima yang dilakukan Arianspace pada tahun 2016 ini.
Dilansir dari situs resmi Arianspace, peluncuran VA230 itu mencatat rekor dengan total muatan terberat yang pernah diterbangkan oleh mereka. Disebutkan, total muatan VA230 ini mencapai 10.730 kilogram, termasuk berat bersih 9.840 kilogram untuk dua satelit, EchoStar XVIII dan BRIsat.
"Peluncuran VA230 adalah yang pertama kalinya bahwa Arianspace mengorbitkan dua satelit yang dibangun oleh SSL (Space Sytems Loral) pada peluncuran yang sama," ucap Arianspace dalam misinya.
Dilihat secara keseluruhan dalam catatan Arianspace, kalau EchoStar XVIII dan BRIsat merupakan satelit ke-533 dan 53 yang berhasil diluncurkan oleh perusahaan komersial swasta dan perkembangan dari organisasi luar angkasa eropa, yaitu Badan Antariksa Eropa (ESA) ini.
Arianspace merupakan perusahan transportasi luar angkasa komersial pertama, di mana mereka terbentuk sejak tahun 1980. Tak ayal, Arianspace yang sudah beroperasi sekitar 35 tahun ini mengklaim telah menjadi pemimpin di perusahaan peluncuran dunia. Pada 2014 lalu, Arianspace membukukan pendapatan 1,4 miliar Euro.
Perusahaan yang basis pusatnya di Evry, dekat Paris, Prancis ini telah membuka cabang di berbagai negara, tujuannya untuk melayani klien internasional mereka. Tercatat, selain di Paris, Arianspace sudah membuka cabang mereka di Washington DC (Amerika Serikat), Tokyo (Jepang), dan Singapura
(mus)