80 Persen Bus AKAP Tak Laik untuk Angkutan Lebaran
- VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id – Jelang arus mudik Lebaran 2016, Dirjen Perhubungan Darat, Kementrian Perhubungan, Pudji Hartanto, melakukan inspeksi mendadak di Terminal Giwangan, Kota Yogyakarta, Jumat 17 Juni 2016.
Kedatangan dirjen perhubungan darat ini membuat para sopir bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dan bus antar kota dalam provinsi (AKDP) sempat kaget. Dikarenakan sebelumnya pemeriksaan kelayakan bus dan surat-surat lainnya hanya dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, kini dirjen perhubungan darat yang langsung melakukan inspeksi.
Satu persatu bus diperiksa mulai dari kelayakan jalan, surat-surat hingga pemeriksaan kesehatan sopir bus, serta tes urine.
Satu unit bus dengan trayek Jogyakarta-Solo, langsung diperintahkan untuk masuk ke garasi karena terdapat kaca bagian depan bus yang pecah dan belum diperbaiki.
"Ini tidak layak. Pecahnya sudah lama harus diganti dengan yang baru," kata Pudji Hartanto kepada sopir bus Mila Sejahtera.
Diutarakannya hampir 80 persen bus AKAP mengalami permasalahan dalam kelayakan jalan mulai dari kerusakan ringan hingga berat serta surat-surat. Ini berdasarkan hasil dari inspeksi mendadak di berbagai terminal yang ada di Indonesia pada seluruh moda angkutan darat mulai dari bus AKAP dan bus AKDP.
"Yang benar-benar layak jalan dan sempurna itu hanya 20 persen. Namun demikian yang 80 persen tersebut perlu perbaikan ringan bisa langsung jalan," ucapnya.
Agar bus-bus AKAP dan AKDP benar-benar layak jalan, maka jelang arus mudik ini petugas perhubungan melakukan pengecekan kelayakan jalan dan surat-surat bus.
"Kita ingin pada arus mudik lebaran ini tidak ada bus angkutan Lebaran yang mengalami kecelakaan," ujarnya.
Pengurus Bus Antar Jaya, Sujarwo mengatakan sudah sejak Kamis 16 Juni 2016 pemeriksaan bus AKAP dilakukan di terminal Giwangan dan banyak bus yang harus dikandangkan karena tidak layak jalan.
"Banyak ditemukan spidometer bus mati, rem tangan mati, lampu-lampu mati," katanya.
Diakuinya semenjak adanya pemeriksaan kelayakan bus, dan surat-surat, banyak bus yang memilih mengandangkan armadanya, daripada terkena sanksi bahkan tilang dari dinas perhubungan atau pun kepolisian.
"Saat ini bus beroperasi dan diperiksa di Terminal Giwangan bus yang layak jalan semua. Yang tidak layak jalan dikandangkan dulu," tuturnya.