Promosi Indosat di Twitter Serang Telkomsel
- istimewa
VIVA.co.id – Operator telekomunikasi Indosat secara terang-terangan membandingkan tarifnya dengan operator lain yang menjadi pesaingnya. Dalam kampanye tersebut, para pengguna Twitter diminta untuk memposting foto lengkap dengan spanduk promosi.
Dalam sebuah kuis yang digelar di Twitter, akun Indosat mengajak para pengguna untuk membuktikan kebenaran tarif Rp1 ke semua operator. Setelah menelepon dan terbukti, pengguna diminta untuk memposting foto lengkap dengan spanduk yang menyatakan bahwa pengguna sudah membuktikan nelepon murah tersebut.
Kampanye yang dimulai sejak lama itu mulai kelewat batas. Beberapa spanduk yang difoto membandingkan tarif Indosat dengan Telkomsel, salah satu pesaing yang juga incumbent di pasar telekomunikasi selular Indonesia.
Btlan murah Rp.1 / dtk ke smwa operator. #buktikanRp1 @inubsd @ShreeAzsTuthie2 @IkramPitthe @Rhuru_WL @ginarsiiayuuu pic.twitter.com/1dRye0aR3o
— Igo Ali (@eghoachmed) June 11, 2016
im3 Rp.1 plg murah sePalembang anget #buktikanRp1 @IM3OoredooPLB @MsyFasha @nciyakup @vrenaldi @stevtobing @usopen pic.twitter.com/kYueUTVB9o
— lani (@LanniLim) June 9, 2016
IM3 Rp1 ke semua operator memang ngehits banget, team Tsel aja pake dan buktiin #BuktikanRp1 #im3ooredoo pic.twitter.com/k5dHN6WvS2
— Andi Suwandhy (@KingAndi_ID) June 16, 2016
Indosat memang sedang menyelenggarakan program Rp1 per detik untuk tarif menelepon ke semua operator. Selama ini tarif menelepon ke beda operator tergolong lebih mahal dari tarif ke sesama karena adanya biaya interkoneksi.
Dalam informasi yang ada di website Indosat Ooredoo dikatakan jika tarif tersebut berlaku 24 jam dan bisa digunakan tanpa harus registrasi. Namun dalam skemanya dijabarkan jika tarif Rp1 per detik itu hanya berlaku untuk durasi menelepon selama 5 menit. Setelah durasi itu terpenuhi, setiap detiknya akan diberlakukan tarif Rp3 per detik.
(mus)
Polisi Ungkap Fakta soal Dugaan Pencurian Ribuan Data KTP Warga Bogor dengan Indosat
Polres Bogor Kota mengungkap ada kesepakatan atau MoU antara pelaku kasus pencurian data ribuan warga Bogor dengan PT. Indosat Ooredoo Hutchison.
