Cegah Pemborosan Saat Ramadan, Simak 4 Cara Cerdas Ini

Ilustrasi Boros.
Sumber :
  • Halomoney.

VIVA.co.id – Memasuki bulan Ramadan, mayoritas penduduk Indonesia yang beragama Muslim mengalami perubahan kegiatan aktivitas sehari-hari. Mulai dari jam kerja, pola makan, pola tidur, hingga pola pengeluaran uang. Jika Anda tidak berhati-hati, bisa jadi pengeluaran Anda akan lebih boros daripada bulan-bulan di luar Ramadan.

Layanan Gaji Ini Bisa Bikin Karyawan Lupakan Istilah Tanggal Tua

Sebagian orang mungkin berpikir bahwa dengan tidak makan siang akan menghemat banyak pengeluaran untuk makanan. Kenyataannya, pengeluaran di bulan puasa cenderung lebih tinggi secara signfikan dibandingkan bulan lain. 

Kenapa? Ada banyak pengeluaran seperti persiapan buka puasa dan sahur, belanja kebutuhan Lebaran, dan mudik yang tentu memakan biaya yang tidak sedikit.

5 Alasan Pentingnya Punya Perencanaan Keuangan

Managing director dari situs pembanding produk keuangan, HaloMoney.co.id, Jay Broekman, menyatakan bahwa pemborosan yang tidak diantisipasi di bulan Ramadan dapat berakibat buruk dalam jangka panjang.
 
"Saat menyadari bahwa pengeluaran di bulan Ramadan menjadi boros, sebagian orang mengambil jalan pintas dengan berutang untuk persiapan mudik, menyiapkan angpao Lebaran dan THR, atau belanja kebutuhan Lebaran. Hal ini, tentu berakibat tidak baik dalam pengelolaan keuangan jangka panjang," kata Jay.

Jika Anda sampai menggunakan pinjaman demi memenuhi kebutuhan di masa Lebaran, tentu akibatnya Anda perlu menunggak utang jangka panjang dan juga membayar biaya bunga. Untuk mencegah pemborosan di bulan Ramadan, ada empat cara cerdas yang dapat dilakukan.

Ingin Gaya Tapi Bokek? Intip Tantangan Finansial Generasi Milenial

Cara pertama, membuat anggaran khusus bulan Ramadan. Bagaimana pun juga, Anda perlu cermat membuat anggaran sederhana untuk pengeluaran sehari-hari di musim Ramadan ini.

Misalnya, Anda dapat memperkirakan berapa jumlah uang yang digunakan untuk membeli hidangan berbuka puasa dan sahur, yang mungkin tadinya tidak ada dalam komponen pengeluaran sehari-hari. Usahakan, agar Anda tetap membuat penyisihan untuk tabungan, setidaknya 10 persen dari penghasilan Anda. 

Cara kedua, yang umum dilakukan lagi adalah membeli berbagai persiapan Lebaran sedini mungkin. Saat memasuki bulan Ramadan, berbagai harga kebutuhan pokok dan persiapan Lebaran cenderung naik tinggi. 

Selain itu, pusat perbelanjaan yang cenderung penuh di musim ini membuat Anda akan kesulitan untuk berbelanja kebutuhan Lebaran. Ini akan menghemat banyak tenaga dan waktu Anda, di samping menghemat uang juga tentunya.

Selanjutnya, cara yang ketiga...

***

Kemudian, cara ketiga, tentunya dengan memanfaatkan kreativitas dalam memenuhi beberapa kebutuhan Ramadan. Beberapa kebutuhan Ramadan dapat dibuat sendiri, atau bersama dengan keluarga dan teman-teman untuk berhemat. 

Misalnya, Anda dapat membuat sendiri desain kartu ucapan Lebaran dan angpao Lebaran. Anda juga dapat membuat parsel Lebaran, dengan membeli isian dan keranjang pembungkus terpisah. Cara ini, jauh lebih hemat daripada membeli parsel yang sudah jadi.

Cara terakhir, keempat, adalah dengan memanfaatkan promo khusus bulan Ramadan. Di bulan ini, akan banyak toko, atau merchant yang menghadirkan promo berkaitan dengan Ramadan. Umumnya, promo yang dihadirkan dapat berupa diskon dan cicilan nol persen saat belanja dengan kartu kredit, atau belanja dengan nominal tertentu untuk mendapatkan diskon. 

Anda dapat mencari informasi seputar promo di internet, atau tanyakan kepada teman Anda yang sering update dengan informasi promo belanja. Jadilah bijak dalam mengantisipasi pemborosan di bulan Ramadan. Dengan demikian, arus kas keuangan jangka panjang Anda tidak akan terganggu. (asp)

Ilustrasi sales asuransi.

Beli Produk Asuransi Secara Virtual, Perhatikan Tahapan Ini

Perusahaan asuransi yan dipilih harus punya surat izin dari OJK.

img_title
VIVA.co.id
23 Juni 2020