Efisiensi Bank Mandiri Capai Rp900 Miliar

Pengguna ATM Bank Mandiri.
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside

VIVA.co.id – Perbankan pelat merah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengaku telah melakukan efisiensi dengan memangkas biaya pengeluaran hingga mencapai Rp900 miliar. Langkah ini dilakukan lantaran biaya consumer yang melambat sehingga mendongkrak biaya yang harus dikeluarkan perseroan.

Alfamidi Bukukan Laba Rp 467 Miliar di Kuartal III-2024, Simak Sumber Cuannya

Direktur Treasury and Market Bank Mandiri, Pahala N Mansury mengungkapkan, pertumbuhan biaya di kuartal I tahun ini mencapai dikisaran 20 persen. Sampai akhir tahun, perseroan berencana akan menekan pertumbuhan biaya ini di bawah 15 persen.

"Kita sudah ada pemotongan biaya kurang lebih Rp900 miliar, jadi cukup dalam biaya pemotongan dilakukan. Kemudian yang cukup besar mungkin terkait pengembangan ekspansi dari sisi outlook dikurangi," kata dia saat ditemui di Plaza Mandiri, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu, 15 Juni 2016.

Turun 7,8 Persen, Adaro Energy Cetak Laba US$1,17 Miliar Kuartal III-2024

Selain melakukan ekspansi, bank BUMN ini juga mengurangi biaya yang harus dikeluarkan untuk elektronik channel, di antaranya pengurangan terhadap rencana penambahan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan mesin Electronic Data Capture (EDC).

"Misalnya tadinya kita punya rencana 50 ribu tambahan EDC, kita kurangi setengahnnya saja. Dan kita fokus ke  EDC yang sudah ada ini ditingkatkan produktivitasnya, begitu juga ATM jumlah dipotong setengah dan kita lihat di beberapa titik ATM enggak produktif bisa ditingkatkan," ujarnya menambahkan.

Produsen Susu Ultra hingga Teh Kotak Ini Cetak Laba Bersih Rp 893 M Kuartal III-2024, Turun 6 Persen

Pahala menjelaskan, Bank Mandiri juga mengurangi promosi yang dilakukan untuk tahun ini. Meski pemotongan biaya promosi dilakukan tak terlalu signifikan tapi ia yakin bisa mengurangi ongkos yang mesti dikeluarkan perseroan.

Bahkan lanjutnya, pengurangan ekspansi bisnis bank juga berdampak pada pengurangan jumlah pada rekrutmen pegawai baru. Khususnya tenaga ahli di daerah yang mulai dikurangi secara masif, namun masih tetap membutuhkan banyak pegawai untuk penyalur kredit.

"Kita tetap lakukan sampai saat ini, tapi ya itu jumlahnya kita perlambat ya berhubungan dengan ekspansi cabang. Tapi yang mungkin kita lambatkan signifikan adalah tenaga ahli daerah. Tetap ada pertumbuhannya untuk colection khususnya di segmen ritel."

(mus) 

Presiden Direktur DRMA Irianto Santoso

Bidik Potensi Bisnis Industri Kendaraan Listrik di 2025, Begini Strategi Dharma Polimetal

miten manufaktur komponen otomotif PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA)membidik peluang pasar industri electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik pada tahun 2025 mendatang.

img_title
VIVA.co.id
14 November 2024