Pertama Kali, Pameran Kecantikan Digelar di Indonesia

Pameran UBM Beauty Indonesia
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rintan Puspitasari

VIVA.co.id – Industri kecantikan semakin memperlihatkan geliatnya. Menurut Euromonitor International, negara-negara berkembang  termasuk Indonesia, turut berkontribusi sebanyak 51 persen bagi industri kecantikan global.

Jadi Pameran Kecantikan Terbesar, Indo Beauty Expo 2024 Tampilkan Kreasi Produk Kosmetik Teranyar

Indonesia sendiri memiliki keunikan bagi pengembangan industri kosmetik. Hal itu disampaikan oleh Kepala Sub Direktorat Industri Farmasi dan Kosmetika Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Afrida Suston Niar

"Bangsa Indonesia dengan berbagai suku, karakter, bentuk wajah yang berbeda, kulit yang eksotis itu menjadi keunikan tersendiri. Apalagi melihat ibu-ibu yang berkebaya. Itu yang ingin kita gali," ujar Afrida dalam jumpa media Pameran UBM Beauty Indonesia, di Senayan, Jakarta, Rabu, 15 Juni 2016.

Usung Inovasi, Pameran Kecantikan Internasional Cosmobeaute Dibanjiri Pengunjung

Ia juga mengatakan, bahwa negara-negara lain senang ketika diajak bekerjasama dengan Indonesia, karena selain daerahnya luas, penduduknya juga banyak. Apalagi ata-rata orang Indonesia cinta dengan produk luar negeri.

"Keunikan, kekayaan bahan alami kecantikan, serta populasi penduduk yang besar, Indonesia merupakan pasar lokal yang luas dan dinamis, tempat dimana seluruh merek global berada," kata Ivan Ferrari, General Manager PT UBM Indonesia.

Inspiratif, Meski Ditipu Puluhan Juta Perias Wajah ini Tetap Bangkit

Persaingan kuat sekaligus peluang yang besar, membuat UBM Indonesia berencana memperkenalkan Beauty Indonesia, sebuah pameran niaga pertama dan satu-satunya di Indonesia, yang dididedikasikan pada peserta internasional.

Pameran ini nantinya mencakup seluruh sektor kecantikan, seperti bahan, kemasan, mesin, manufaktur, kosmetik, perlengkapan mandi, perawatan pribadi, kesehatan dan spa, salon kecantikan, tata rambut profesional, kuku dan aksesoris.

Meski baru akan digelar pada pada April 2017, pameran ini nantinya diharapkan bisa menjadi sarana promosi dan pertukaran informasi industri kosmetik nasional dan internasional. "Termasuk teknologi produksi, riset pasar, tren kosmetik terbaru, serta mendorong iklim investasi industri bahan baku kosmetik dalam negeri," kata Afrida.

Ia juga mengatakan bahwa pemerintah tidak bisa menghambat produk luar untuk masuk ke Indonesia.

“Karena itu perdagangan bebas. Yang ingin kita lakukan adalah menciptakan orang Indonesia untuk bisa mencintai produk Indonesia," ujarnya..

Sebagai informasi, pameran ini merupakan rangkaian pameran Kecantikan UBM yang juga diselenggarakan di India, Thailand, Hong Kong, Vietnam, Filipina, Malaysia dan Jepang.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya