Khawatir Jajak Pendapat Inggris, Harga Minyak Turun
- REUTERS/Andrew Cullen
VIVA.co.id – Harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) dan Brent, melemah untuk empat hari transaksi berturut-turut pada akhir perdagangan Selasa.
Dilansir CNBC, Rabu 15 Juni 2016, menurunnya harga minyak disebabkan karena kekhawatiran Inggris akan keluar dari Uni Eropa.
Rilis data dari Badan Energi Internasional yang menyebutkan pasokan minyak di pasar global saat ini mulai seimbang, setelah dua tahun mengalami surplus, ternyata tidak bisa mendorong kenaikan harga minyak.
Minyak AS, alias WTI ditutup pada level US$48,49 per barel, atau turun 39 sen (0,8 persen) dibanding perdagangan sebelumnya.
Harga minyak mentah jenis Brent turun 57 sen, atau 1,1 persen ke posisi US$49,78 per barel.
Menurut jajak pendapat TNS, kampanye Inggris agar keluar dari Uni Eropa meningkat signifikan menjelang referendum. 47 persen kemungkinan akan memilih untuk meninggalkan Uni Eropa, sedangkan 40 persen lainnya akan memilih untuk bertahan, menurut jajak pendapat dari 2.497 orang.
"Perkiraan itu telah mengguncang pedagang di pasar keuangan dan komoditas," kata Dominick Chirichella, senior partner Energy Management Institute.
Menguatnya nilai tukar dolar Amerika Serikat, terhadap mitra dagang utamanya, turut membebani harga minyak. Kurs dolar meningkat 1,5 persen, dari sebelumnya berada di posisi terendah selama Juni.
Tak hanya itu, kekhawatiran pertumbuhan ekonomi di China juga membebani pasar minyak. (asp)