Pendiri e-Commerce Ini Mualaf dan Asuh 1.000 Anak Yatim

Chaim Fetter, pendiri Jualo.com
Sumber :
  • Jualo

VIVA.co.id – Siapa sangka, di balik kesibukannya mengelola e-commerce Jualo.com, pendirinya ternyata memiliki sekitar 1.000 anak asuh yatim piatu. Chaim Fetter, ternyata seorang mualaf sejak menikah dengan istrinya yang berasal dari Surabaya.

Trik Jitu Cara Hemat Belanja E-Commerce yang Wajib Diketahui Setiap Pembeli

Jualo.com muncul ke Indonesia sejak Januari 2014. Jualo disebut-sebut sebagai pesaing OLX, karena percampuran antara situs e-classifieds dan marketplace, yang berfokus pada barang bekas. Sejak diluncurkan, situs tersebut diklaim tumbuh pesat.

Bulan suci penuh berkah ini rupanya juga dijadikan momen penting oleh Chaim untuk memberikan peluang bagi donatur yang ingin melipatgandakan pahalanya melalui sedekah maupun zakat di sebuah yayasan sosial yang didirikannya, yaitu Yayasan Peduli Anak (YPA).   

Smesco Indonesia Soroti Isu PHK Massal Tokopedia, Khawatir Jadi Pintu Masuk Pekerja Asing

YPA adalah sebuah lembaga swadaya masyarakat yang sudah berdiri sejak 10 tahun lalu, serta fokus membantu anak-anak yang patut di bantu di wilayah Nusa Tenggara Barat, khususnya pulau Lombok.  

“Hasil sedekah maupun zakat tersebut nantinya akan disalurkan ke berbagai macam program di bidang pendididikan, kesehatan, kesejahteraan keluarga, dan untuk membiayai tiga asrama bagi anak-anak terlantar dan yatim piatu,”  terang pria asal Belanda ini, dalam keterangan resminya, Rabu, 15 Juni 2016.

Berbagi Kebahagiaan Ramadhan Bersama Alazka Care dan 1500 Anak Yatim

Dikatakan Chain, selama lebih dari 10 tahun, YPA tidak hanya menyekolahkan lebih dari 1.000 anak kurang mampu di Lombok, Nusa Tenggara Barat, tetapi juga memberikan bantuan kesehatan, makanan dan advokasi bagi ribuan anak lainnya.  

 “Tahun 2006, saya bersama dengan teman karib saya mendirikan Yayasan Peduli Anak di pulau Lombok. Yayasan ini berfungsi sebagai rumah, tempat untuk mendidik anak-anak jalanan dan kurang mampu, serta memiliki fasilitas kesehatan yang memadai dan gratis. Selama 10 tahun kami sudah membina lebih dari 1.000 anak agar mereka punya masa depan yang lebih baik,” ungkap Chaim.

Yayasan yang terletak di Desa Langko, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat ini dibangun di area seluas 1,5 hektare. Yayasan ini merupakan pusat perkembangan anak terbesar di Lombok. Meskipun fokus utamanya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup anak, YPA juga menaruh perhatian terhadap masalah sosial lainnya di Lombok.

Kecenderungan untuk menikah dini dan tingginya angka perceraian menyebabkan banyak orang tua yang menelantarkan anaknya. Sebagian besar anak-anak yang dibina YPA memiliki latar belakang tersebut. Karena itu, Peduli Anak bekerja sama dengan Kementerian Sosial RI memberikan bantuan finansial dan bimbingan untuk 250 anak-anak yang hidup dalam keluarga sangat miskin. 

Saat ini, terdapat tiga asrama untuk 90 mantan anak jalanan, anak kurang mampu dan terlantar, satu Sekolah Dasar dengan sistem full day school, sekolah keterampilan, dapur umum, area bermain, lapangan olah raga, klinik, musala dan fasilitas pendukung lainnya. Semua fasilitas tersebut, diberikan secara cuma-cuma dan terbuka untuk anak-anak serta warga di desa-desa sekitar YPA.  

YPA proyek Lombok digerakkan oleh 40 karyawan lokal ditambah tenaga sukarelawan dari seluruh dunia. Chaim berharap bisa membuka Peduli Anak kedua di lokasi lain. Namun,i ia tidak bisa melakukan ini sendiri, karena itu Yayasan Peduli Anak terus berusaha mencari mitra yang ingin bergabung dengan misinya. Jika anda ingin bergabung, Anda bisa kontak Chaim langsung via email chaim@pedulianak.org. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya