Laba Bersih Turun, Unilever Tetap Naikkan Dividen
VIVA.co.id – Manajemen PT Unilever Indonesia Tbk, memutuskan untuk mengalokasikan dana sebesar Rp3,23 triliun dari laba bersih tahun buku 2015, sebagai dividen final perseroan yang akan dibagikan ke pemegang saham. Sehingga, dividen tunai yang diterima para pemegang saham perseroan sebesar Rp424 per lembar saham.
"Angka tersebut, naik Rp14 dibandingkan dividen di tahun 2014. Dan, sudah disetujui lewat RUPST (Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan)," kata Presiden Direktur Unilever Indonesia, Hemant Bakshi di Hotel Le Meridien Jakarta, Selasa 14 Juni 2016.
Perseroan pada Desember 2015, telah membagikan dividen interim kepada pemegang saham sebesar Rp342 per lembar saham, atau sejumlah Rp 2,60 triliun. Jadi, untuk tahun buku 2015, total dividen yang diperoleh pemegang saham Rp766 per lembar saham, atau mencapai Rp5,84 triliun dari laba bersih 2015.
Menurut Hemant, meski situasi ekonomi melambat di 2015, namun secara keseluruhan perseroan berhasil mempertahankan kinerja positif. Penjualan perseroan tumbuh 5,7 persen menjadi Rp36,5 triliun dari Rp34,51 triliun.
Namun, laba bersih mengalami penurunan tipis menjadi sebesar Rp5,85 triliun di 2015, dari Rp5,93 triliun di 2014. "Hal tersebut, disebabkan karena meningkatnya beban usaha perseroan," tuturnya.
Beban usaha, terdiri dari beban pemasaran dan penjualan, serta beban umum dan administrasi, naik 16,67 persen menjadi Rp10,71 triliun dari Rp9,18 triliun. Peningkatan beban diketahui tidak seimbang dengan kenaikan harga pokok penjualan, yang hanya hanya sebesar 3,12 persen menjadi Rp17,84 triliun dari Rp17,3 triliun.
Meski begitu, Hemant mengaku gembira Unilever Indonesia berhasil mempertahankan pertumbuhan positif di tengah situasi perekonomian yang sangat menantang di 2015.
"Manajemen modal kerja kami pun baik. Kemajuan ini didorong oleh strategi 4G kami yang terdiri dari consistent growth (pertumbuhan yang konsisten), profitable growth (pertumbuhan yang menguntungkan), competitive growth (pertumbuhan kompetitif), dan sustainable growth (pertumbuhan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan). Langkah ini berhasil mempertahankan posisi kami sebagai salah satu FMGC (fast moving consumer goods) terbesar di Indonesia," ujarnya. (asp)