Ditemukan, Kota Tersembunyi di Bawah Candi Angkor Wat
- VIVA.co.id/Lesthia Kertopati
VIVA.co.id – Penemuan terbaru ini kemungkinan akan mengubah sejarah peradaban manusia di Kamboja. Para arkeolog mengklaim telah menemukan sebuah kota kuil yang tersembunyi di bawah tanah kompleks candi Angkor Wat.
Penelitian ini telah berlangsung beberapa tahun. Namun penemuan itu berhasil memetakan ukuran dari kerajaan Khmer di masa lalu. Meski berada di bawah candi, ukurannya ternyata lebih besar ketimbang yang pernah diperkirakan sebelumnya.
Kota tersebut terkuak berkat adanya teknologi pemindaian menggunakan laser, yang dinamakan Lidar. Pemindaian melalui laser dilakukan dari udara dengan menggunakan helikopter oleh seorang arkeolog asal Australia bernama Damian Evans.
Mereka meletakkan laser khusus di bawah helikopter. Laser itu kemudian memindai seluruh area sehingga dapat terlihat pola bangunan dan benda yang ada di sekeliling kota, termasuk pohon dan vegatasi di dalamnya.
Sebagian besar kota dikelilingi oleh batu candi yang terkenal di zaman kerajaan Khmer. Kebanyakan dibuat dari kayu dan jerami yang telah lama membusuk.
"Kami selalu membayangkan kota besar mereka dikelilingi oleh monumen yang antik. Tapi sekarang kita bisa melihat detail dan presisi yang luar biasa di beberapa tempat lain, di luar yang pernah kita bayangkan," ujar Evans, seperti dikutip dari News.com.au, Selasa, 14 Juni 2016.
Angkor Wat merupakan salah satu situs yang dianggap paling penting di Asia Tenggara. Itu dianggap sebagai salah satu keajaiban dunia. Candi itu dibuat di awal tahun 1100 oleh Raja Suryawarman II di bawah kekuasan militer dan politik kerajaan Khmer.
Penemuan melalui teknologi Lidar itu menegaskan adanya Mahendraparwata, sebuah kota kuil kuno di dekat Angkor Wat. Kota kuno itu berusia sekitar 900 sampai 1400 tahun. Menurut The Guardian, ukurannya pun lebih besar dari Phnom Penh, ibu kota Kamboja.
"Lidar benar-benar mampu mengungkap seluruh pola kota di sana, dengan kompleksitas yang menakjubkan. Kami tak pernah menyadari, ternyata telah berjalan dan terbang di atas kota yang ingin kami temukan selama 10 tahun belakangan," ujar Evans.
Di antara hasil pemindaian itu terdapat detil peta dari sebuah kota yang komple, dikelilingi batu candi yang dikenal dengan Preah Khan dari Kompong Svay. Itu merupakan serangkaian situs peleburan besi yang ada di era Angkor. Terlihat juga sistem saluran air yang komplek, yang dibangun untuk membuat kehidupan kota bisa terus berjalan.
Kerajaan Khmer awalnya menganut agama Hindu namun beranjak mengadopsi agama Budha. Pengaruh kedua agama ini bisa terlihat di kompleks Angkor Wat. Penemuan ini juga bisa membantah teori sebelumnya yang mengatakan jika Khmer telah melarikan diri dari daerah ini ketika Thailand menyerbu pada abad ke-15 silam.
Meski masih berupa pemindaian, butuh waktu berpuluh tahun untuk bisa memberikan analisa penuh terhadap apa yang ada di balik Angkor Wat.
Penemuan ini telah dipublikasikan di Journal of Archaeological Science.
(ren)