Pesawat Besar Tak Bisa Mendarat, Bandara Ini Batal Dibuka
- SHG Air Access/St. Helena Airport
VIVA.co.id – St Helena adalah sebuah pulau kecil yang terpencil di Atlantik Selatan. Terletak 1.200 mil arah barat dari dataran Afrika, pulau ini terkenal karena menjadi tempat pengasingan Napoleon Bonaparte.
Sampai saat ini daerah tersebut, merupakan wilayah luar negeri Inggris dengan populasi sebanyak 4.000 orang. Tempat itu hanya dapat diakses dengan moda trasportasi laut.Â
Dilansir dari Business Insider, Selasa, 14 Juni 2016, untuk membuatnya lebih bisa diakses publik, Pemerintah Inggris mengahabiskan dana sekitar US$400 juta untuk membangun bandara baru di pulau itu. Namun, meski bandara itu sudah selesai dibangun dan dijadwalkan akan dibuka pada Mei lalu, operasi komersial bandara tersebut ditunda tanpa batas waktu.
Hal ini karena ternyata validasi penerbangan ke bandara ini dengan menggunakan pesawat komersil seperti Boeing 737-800 tidak bisa dilakukan, karena angin di daerah tersebut terlalu ekstrim bagi pesawat besar.
Gubernur St Helena, Lisa Philips dalam keterangannya membantah hal tersebut. Menurutnya, bandara dengan landasan pacu sepanjang 6.400 kaki ini siap beroperasi. "Bandara ini bersertifikat dan terbuka, seperti yang ditunjukan pesawat Medevac Sabtu kemarin. Ketika kondisi darurat kami mampu terbangkan bayi yang sakit ke Cape Town," ujarnya.Â
Namun, dia mengakui, angin yang terlalu ekstrim memang menjadi penghambat pengoperasian bandara ini. Tapi, ada trik-trik khusus untuk menyiasati hal itu agar tetap bisa mendarat. Misalnya, pendaratan dilakukan dari arah utara. Karena jika dari arah selatan, hanya pesawat-pesawat tertentu saja yang bisa mendarat.Â
Hingga saat ini pemerintah St. Helena masih berjuang untuk mengembangkan layanan udara di bandara itu, dan mengintegerasikan pulau-pulau yang ada di sekitarnya.Â
(mus)