Fesyen Pria Sumbang Rp266 Triliun ke Ekonomi Inggris
- Facebook/Burberry
VIVA.co.id – Industri fesyen pria menyumbang lebih dari Rp266 triliun terhadap ekonomi Inggris. Pasar pakaian pria di Inggris tumbuh lebih tinggi dari pakaian wanita pada tahun lalu dan sekarang telah menyumbang 25 persen dari total industri di Inggris.
Itu berdasarkan rilis laporan dari British Fashion Council mengenai angka industri fesyen di negeri Ratu Elizabeth tersebut. Bertepatan dengan pembukaan pameran koleksi busana pria terbesar di dunia selama empat hari oleh desainer dari seluruh dunia di London.
Terkait pertumbuhan industri tersebut, Wali Kota London, Sadiq Khan menyatakan bahwa London sebagai rumah bagi busana pria. "Kami memiliki penjahit terkenal di dunia di Savile Row dan kami memimpin dengan desainer kontemporer brilian kami," katanya, seperti dilansir dari Standard.
Menurut dia, fesyen pria di London menawarkan koleksi yang unik, yang dipadu dengan merek terbaik, independen dan bakat desainernya. Dalam beberapa musim, sejumlah faktor itu akan membantu London menjadi pusat kekuatan fesyen pria yang tumbuh dengan cepat.
"Budaya dan kreativitas dalam DNA kunci kesuksesan kami sebagai kota fesyen dunia," ujar dia.
Sementara Ed Vaizey, Menteri Kebudayaan Inggris mengatakan bahwa industri kreatif adalah salah satu kisah sukses terbesar di Inggris, dengan kontribusi hampir Rp171 juta per jam untuk perekonomian negara itu. Dan menurut dia, fesyen Inggris memainkan peran penting dalam keberhasilan tersebut.
Adapun Dylan Jones, editor majalah GQ dan Ketua London Media Centre (LCM), mengatakan bahwa London adalah salah satu kota fesyen yang paling menarik di dunia. LCM pada musim ini akan menggelar 32 pertunjukan catwalk, 25 presentasi dan 55 desainer yang akan memamerkan karyanya di pusat seni 180 The Strand, di antaranya pameran dari Topman, J W Anderson dan Grace Wales Bonner.
Pria Wajib Tahu, Tren Terkini dari Men's Fashion Week
Inspirasi gaya untuk mix and match.
