Kurs Dolar AS Bebani Anjloknya Harga Minyak

Sumur minyak mentah.
Sumber :
  • REUTERS/Andrew Cullen

VIVA.co.id – Harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) dan Brent anjlok ke level terendah pada perdagangan Senin. 

Pasokan Nigeria Berhenti, Harga Minyak Naik Lagi

Dilansir CNBC, Selasa, 14 Juni 2016, anjloknya harga minyak disebabkan karena melonjaknya kurs dolar Amerika Serikat terhadap mata uang mitra dagang utamanya. 

Suramnya prospek pertumbuhan ekonomi di Eropa dan Asia juga turut membebani pasar minyak. Kurs dolar melonjak sekitar 1,4 persen dari posisi terendahnya pada Juni 2016 karena terbebani kekhawatiran keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

Dolar Melemah Bikin Wall Street Menguat

Menguatnya kurs dolar AS akan menyebabkan impor bahan bakar negara-negara yang menggunakan mata uang selain dolar AS akan semakin mahal. Minyak AS alias WTI ditutup pada level US$48,88 per barel, atau turun 19 sen (0,4 persen) dibanding perdagangan sebelumnya. 

Harga minyak mentah jenis Brent berjangka turun 24 sen ke posisi US$50,30 per barel, setelah sebelumnya berada di posisi rendah US$49,61 per barel.

Pasar Saham Asia Dibuka Sedikit Goyah

Sementara itu, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) merilis laporan bulanan yang mengungkapkan bahwa jumlah produksi minyak selama Mei turun 100 ribu barel per hari, dipimpin penurunan produksi di Nigeria.

Laporan OPEC tersebut bisa menunjuk ke defisit pasokan 160 ribu barel per hari pada semester kedua tahun ini.

Sayangnya, dalam dua pekan berturut-turut AS menambah jumlah pengeboran aktif mereka.

Sumur minyak mentah.

Jumlah Pengeboran Bertambah, Harga Minyak Turun

Harga minyak WTI turun 2,9 persen ke level US$49,07 per barel

img_title
VIVA.co.id
13 Juni 2016