Cara Microsoft Bantu Dorong 1.000 Startup
- VIVA.co.id/Mitra Angelia
VIVA.co.id – Microsoft menyarankan penggunaan komputasi awan (cloud computing) bagi lini bisnis perusahaan perintis. Sistem cloud dianggap lebih aman dan efisien untuk penyimpanan data. Diketahui, pemerintah tengah gencar untuk menciptakan 1.000 pengusaha teknologi (technopreneur) hingga 2020.
"Komputasi awan dapat memberikan efisiensi biaya umumnya sekitar 20-50% dibandingkan non komputasi awan," ujar National Technology Officer Indonesia, Tony Seno Hartono, saat pemaparan di kantor Microsoft, Jakarta, Senin 13 Juni 2016.
Tony menjelaskan, komputasi awan yang dimiliki seperti Microsoft Azure, katanya, bisa menyimpan data hingga 200 ribu server.
"Microsoft tiga terbesar, selain Google dan Amazon, bisa 100 ribu server (cloud computing)," kata Tony.
Tony menjelaskan, dengan komputasi awan ini, technopreneur tak perlu mengeluarkan biaya banyak untuk data center. Selain biaya ruangan yang cukup luas, mereka juga harus mengeluarkan biaya listrik yang sangat besar.
"Satu lantai data center, daya listriknya bisa menghidupkan 400 rumah," ungkap Tony
Sementara dengan Microsoft Azure, technopreneur dapat menggunakan layanan pay as you go, yang mana hanya dengan membayar apa yang digunakan saja. Azure juga memiliki sistem tagihan per menit, sehingga memungkinkan kapasitas infrastruktur seperti komputasi, penyimpanan, dan bandwidth untuk disesuaikan dengan kebutuhan bisnis.
Tak kalah penting, komputasi awan bisa digunakan untuk pemetaan target konsumen. Hal ini sangat berguna bagi startup yang bergerak di bidang penawaran jasa dan produk.
"Mereka bisa menawarkan jasa dan produk secara lebih tepat dan efisien," ujar dia.